Begini Upaya Pemerintah Pusat Mengantisipasi Tenggelamnya Jakarta

Forumterkininews.id, Jakarta – Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menandatangai nota kesepakatan dalam penyelenggaraan sistem penyediaan air minum (SPAM)di DKI Jakarta. Hal ini merupakan upaya pencegahan agar Jakarta tidak tenggelam. Salah satunya melalui penyediaan air minum perpipaan.

MoU ditandatangani Mendagri, Tito Karnavian, Menteri PUPR M. Basuki Hadimuljono dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan. Penandatatangan ini disaksikan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

“Isu Jakarta tenggelam menjadi alarm bagi pemerintah, salah satu penyebabnya adalah penggunaan air tanah. Pemerintah mengambil inisiatif mengurangi dan menghentikan pemanfaatan air tanah di Jakarta dengan penyediaan air minum perpipaan yang mencukupi. Mengingat urgensi permasalahan tersebut, perlu ada upaya yang terintegrasi dengan penanganan yang cepat,” ujar Menko Marves Luhut B. Pandjaitan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Pusat berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta menyusun perencanaan bersama (“Joint Planning”). Perencanaan bersama ini menyinergikan proyek inisiatif Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Hal ini dituangkan dalam Nota Kesepakatan yang mencakup rincian program, jangka waktu serta skema pembiayaan yang tepat.

“Meski kita semua terdampak Covid-19 sehingga kondisi fiskal terpengaruh, bukan berarti kita berhenti membangun dan melayani masyarakat. Nota Kesepakatan ini merupakan milestone untuk menjawab tantangan tersebut,” lanjut Menko Luhut.

Saat ini cakupan layanan air minum perpipaan DKI Jakarta baru 64%, dan menyuplai 20.725 liter per detik air untuk 908.324 sambungan pelanggan. Akibatnya masyarakat yang tidak memiliki akses air minum perpipaan menggunakan air tanah. Hal ini menjadi penyebab penurunan muka tanah secara cepat.

Pembangunan Tiga SPAM

Sementara itu, Menteri PUPR, M. Basuki Hadimuljono menegaskan, kepastian penyediaan air minum ke semua lapisan masyarakat menjadi kewajiban pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan salah satu solusi mencegah Jakarta tenggelam.

BACA JUGA:   Polda Metro Jaya : 614 Pelanggar Ditilang Via ETLE

Oleh karena itu, Kementerian PUPR berkomitmen membangun 3 (tiga) SPAM Regional melalui skema KPBU. Yaitu SPAM Regional Jatiluhur I dan SPAM Regional Karian-Serpong yang saat ini telah berjalan, serta SPAM Regional Ir. H. Djuanda/Jatiluhur II masih dalam tahap penyiapan.

“Dengan terbangunnya 3 (tiga) SPAM, diharapkan dapat menambah kapasitas suplai air minum Provinsi DKI Jakarta sebesar 9.254 liter per detik yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan cakupan pelayanan sebesar 30%,” kata Menteri Basuki.

Kementerian PUPR juga akan memberikan dukungan infrastruktur hilir kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk penyerapan air minum curah tahun pertama Proyek SPAM Regional Jatiluhur I dan SPAM Regional Karian-Serpong dan fasilitasi proyek terkait pembangunan IPA (Instalasi Pengolahan Air) Buaran III.

Diketahui pada 2030, sesuai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs), PAM JAYA harus mampu menyediakan suplai tambahan 11.150 liter per detik, dan tambahan infrastruktur distribusi yang mencakup 35% wilayah pelayanan baru.

Dalam rangka percepatan proyek tersebut, Kementerian Dalam Negeri memfasilitasi rangkaian pembahasan bersama antara Kementerian PUPR dan Pemprov DKI Jakarta. Lebih lanjut Tito menjelaskan pihaknya akan memberikan bantuan dalam bentuk dukungan regulasi yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan Nota Kesepakatan tersebut dalam rangka pencapaian SPM melalui penyediaan air bersih sebagaimana amanat UU Nomor 23 tahun 2014.

Artikel Terkait