Bentrok Antar Pekerja di Perusahaan Tambang Tewaskan Dua Orang, Polri Kedepankan Dialog

Daerah

Senin, 16 Januari 2023 | 00:00 WIB
Bentrok Antar Pekerja di Perusahaan Tambang Tewaskan Dua Orang, Polri Kedepankan Dialog

Forumterkininews.id, Jakarta - Bentrok antar pekerja terjadi di lokasi industri pengolahan nikel (smelter) PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Pihak kepolisian pun mengedepankan upaya dialog dalam menyelesaikan kasus ini.

rb-1

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa upaya dialog itu langsung dipimpin Kapolres Morowali Utara. Hal itu terus dilakukan usai bentrokan terjadi.

"Saat ini terus dilakukan dialog, dipimpin kapolres dan Pemkab Morowali Utara, serta para pihak terkait," kata Dedi saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (16/1).

Baca Juga: BNPB Jatuhkan 40.000 Liter Bom Air Padamkan TPA Rawa Kucing

rb-3

Upaya dialog tersebut menghadirkan sejumlah pihak yang terlibat, seperti dari serikat buruh dan perusahaan.

Sebagaimana diketahui, bentrokan yang terjadi pada Sabtu (14/1) berawal dari unjuk rasa para pekerja dipicu oleh provokator dari luar kepentingan kesejahteraan karyawan dan keberlangsungan industri nikel.

Usai bentrokan, kata Dedi, situasi di lokasi kejadian sudah berangsur kondusif dan terus dilakukan dialog untuk menyelesaikan permasalahan.

Baca Juga: Indonesia Ekspor Limbah Kelapa Sawit ke Cina

"Saat ini situasi berangsur-angsur kondusif," sambungnya.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Pol Didik Supratono mengatakan ada dua korban meninggal dunia dalam bentrokan tersebut. Yakni seorang pekerja asal Indonesia dan seorang pekerja asing.

"Korban meninggal dunia dua orang; satu tenaga kerja asing dan satu tenaga kerja Indonesia," ucap Didik.

Dengan dibantu aparat keamanan lain, Polri tetap siaga di sekitar perusahaan. Seperti di jalan masuk, jalan hauling, dermaga, dan tempat strategis lain. Guna menjaga situasi tetap kondusif pasca bentrokan.

"Alhamdulillah (situasi) sudah kondusif," jelasnya.

Diketahui, kronologi bentrokan berawal dari unjuk rasa Serikat Pekerja Nasional (SPN) di PT GNI, Sabtu (14/1), pukul 06.00 WIB, yang bertempat di dua lokasi, yakni Pos 4 dan Pos 5 di perusahaan tersebut.

Aksi unjuk rasa merupakan reaksi karena tidak tercapainya kesepakatan antara pihak SPN dengan pihak perusahaan PT GNI. Dalam pertemuan dengan Disnaker Kabupaten Morowali Utara pada Jumat (13/1).

Unjuk rasa oleh SPN PT GNI tersebut menyebabkan terjadinya kemacetan sekitar akses perusahaan karena 300 karyawan PT GNI melakukan mogok kerja.

Dalam aksi tersebut para pekerja menyampaikan delapan tuntutan terkait kesejahteraan dan keselamatan para pekerja.

Tuntutan itu antara lain perusahaan wajib menerapkan prosedur K3 sesuai perundang-undangan, pemberian alat pelindung diri (APD) lengkap kepada pekerja. Menghentikan pemotongan upah yang sifatnya tidak jelas, dan menghentikan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) untuk pekerjaan yang bersifat tetap.

Selain itu, massa aksi juga menuntut perusahaan mempekerjakan kembali anggota SPN yang kontraknya diputus akibat mogok kerja. Serta meminta kejelasan hak untuk keluarga Almarhum Made dan Almarhum Nirwana Selle.

Terkait tuntutan tersebut, PT GNI menanggapi dengan membuat surat pemberitahuan mogok kerja. Mereka menyetujui tujuh dari delapan tuntutan yang diajukan karyawan.

Tag Daerah Polri PT GNI Bentrok Antar Pekerja Kedepankan Dialog Perusahaan Tambang Tewaskan Dua Orang

Terkini