Biodata dan Agama Bambang Budianto, Pengusaha Rokok Asal Pamekasan yang Diisukan Nikahi Menantu
Daerah
 260920254.jpg)
Pemilik pabrik rokok PR Ayunda di Pamekasan, Jawa Timur, Bambang Budianto ramai menjadi perbincangan netizen di media sosial. Video dirinya dengan seorang perempuan yang disebut sebagai menantunya viral di media sosial.
Dalam video viral itu terlihat Bambang Budianto bersama perempuan tesebut sedang berumrah dan melakukan video selfie. Perempuan itu AV merupakan mantan istri dari Wahyu Budianto, anak Bambang Budianto.
Kabar yang beredar, Bambang Budianto melakukan pernikahan terlarang dengan AV. Meski demikian, belakangan Bambang Budianto membantah isu tersebut dan menyebut fitnah itu diembuskan untuk merusak citra diri dan usahanya.
Baca Juga: 10 Tempat Wisata di Pamekasan Terbaru dan Hits
Profil Bambang Budianto
Bambang Budianto pemilik PR Ayunda. (prayunda)
Bambang Budianto merupakan seorang pengusaha rokok asal Pamekasan, Jawa Timur. Ia mengelola pabrik rokok PR Ayunda.
Bambang Budianto memiliki satu orang anak bernama Wahyu Budianto. Kelak diketahui Wahyu Budianto telah bercerai dengan istrinya AV, yang kemudiaan diisukan menikah dengan Bambang Budianto.
Tidak diketahui apakah Bambang Budianto memiliki anak lain. Begitu juga dengan istrinya tidak diketahui publik.
Bambang Budianto merupakan seorang penganganut Islam. Hal itu terlihat dari video yang viral tentangnya tengah menunaikan umrah ke Mekkah.
Selain itu, bantahan terkait pernikahan dengan menantunya AV juga menjelaskan bahwa ia mengetahui hukum Islam yang mengharamkan pernikahan orang tua dan menantu.
PR Ayunda
Produk rokok Ayunda. (prayunda)
Perusahaan Rokok Ayunda (PR Ayunda) didirikan pada tahun 2015 untuk memasarkan hasil tembakau petani lokal dan memenuhi permintaan rokok di Pamekasan.
Perusahaan rokok ini didirikan oleh Bambang Budianto dengan nama PR Ayunda Pamekasan, dengan berlokasi di Dusun Morsoksok, Desa Jarin, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.
Bambang Budianto mendirikan usaha rokok ini dilatarbelakangi tingkat kebutuhan di Pamekasan yang tinggi. Sementara di sisi lain, banyak di wilayanya hasil tani tembakau yang tidak laku dijual kepada perusahaan rokok nasional.
Kemudian ia mulai merintis usaha rokok dengan modal bermula Rp20 juta dengan membangun gudang produksi. Usahanya semakin berkembang dan produk rokoknya diterima olah masyarakat lokal. Saat ini, PR Ayunda memiliki 4.000 karywan.