Biodata dan Agama Tom Lembong, Mantan Menteri yang Baru Saja Bebas Penjara lewat Abolisi Presiden
Hukum

Presiden Prabowo Subianto memberikan abolisi kepada Tom Lembong. Sehingga Tom Lembong bisa bebas dari penjara atas tuduhan korupsi yang menjerat dirinya.
Abolisi adalah penghapusan atau peniadaan seluruh akibat penjatuhan putusan pengadilan pidana kepada seseorang terpidana atau terdakwa yang bersalah. Ini berarti penghentian proses hukum yang sedang berjalan, baik sebelum pengadilan menjatuhkan putusan maupun setelah putusan dilaksanakan.
Abolisi adalah hak yang biasanya dimiliki oleh presiden yang dapat menghapuskan tuntutan pidana atau menghentikan pelaksanaan pidana yang telah dijalankan, dengan pertimbangan dari DPR.
Profil Tom Lembong
Tom Lembong. (Instagram @tomlembong)
Thomas Trikasih Lembong lahir di Jakarta pada 4 Maret 1971. Ia dikenal sebagai seorang politikus, bankir, dan ekonom nasional.
Tom Lembong lahir dari pasangan Yohanes Lembong (Ong Joe Gie), seorang dokter ahli jantung dan THT lulusan Universitas Indonesia asal Manado, dan Yetty Lembong, seorang ibu rumah tangga asal Tuban.
Tom menikah dengan Maria Franciska Wihardja pada tahun 2002 dan dikaruniai 2 orang anak. Tom dan keluarga merupakan penganut agama Katolik.
Tom mengenyam pendidikan dasarnya di Jerman hingga berusia 10 tahun. Sekembalinya ke Indonesia, Tom meneruskan SD serta SMP di Sekolah Regina Pacis, Jakarta.
Saat SMA, Tom pindah ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Kemudian Tom Lembong menempuh kuliah dalam bidang arsitektur dan perancangan kota di Universitas Harvard dan lulus pada tahun 1994.
Karier Tom Lembong
Tom Lembong dalam persidangan. (Instagram @tomlembong)
Sejak 27 Juli 2016 hingga 23 Oktober 2019, ia menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Ia sebelumnya menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia dari 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016, yang kemudian belakangan menyeretnya ke dalam kasus korupsi.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Tom memulai kariernya pada tahun 1995 dengan bekerja di Divisi Ekuitas Morgan Stanley di Singapura. Pada periode 1999-2000, ia melanjutkan kariernya sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia.
Antara tahun 2000 hingga 2002, Tom menjabat sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). BPPN, yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, bertugas merekapitulasi dan merestrukturisasi sektor perbankan Indonesia pasca Krisis Keuangan Asia 1997.
Setelah perannya di BPPN, Tom bekerja di Farindo Investments dari 2002 hingga 2005. Pada tahun 2006, ia menjadi salah satu pendiri dan direktur utama perusahaan ekuitas swasta di Singapura bernama Quvat Management. Selain itu, ia menjabat sebagai presiden komisaris PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex) dari 2012 hingga 201
Tom Lembong kembali ke pemerintahan Pada tahun 2013 saat menjadi penasihat ekonomi dan penulis pidato untuk Gubernur DKI Jakarta saat itu Joko Widodo (Jokowi). Ia kemudian melanjutkan peran tersebut selama masa jabatan pertama Jokowi sebagai Presiden Indonesia.