Bocor! Data Intelijen AS Ungkap Israel akan Serang Fasilitas Nuklir Iran
Nasional

Intelijen Amerika Serikat bocorkan data terbaru yang menunjukkan bahwa Israel tengah bersiap untuk menyerang fasilitas nuklir Iran.
Rencana Israel itu bakal mempengaruhi negosiasi yang tengah dibangun antara Teheran dan Washington mengenai program nuklir Iran.
"Langkah seperti itu akan menandai perubahan yang mencolok dari dorongan diplomatik Presiden Donald Trump," kata pejabat AS seperti dikutip Anadolu.
Baca Juga: Polisi Israel yang Dipuji-puji sebagai Pahlawan saat Serangan Hamas, Dikabarkan Bunuh Diri
Rencana Israel Rusak Diplomasi yang Dibangun Trump
Iran terus bersiap menghadapi kemungkinan yang terjadi terkait ketegangannya dengan Israel. [Instagram]
Meskipun belum ada keputusan akhir yang dibuat oleh para pemimpin Israel, komunikasi dan pengamatan Israel yang disadap terhadap pergerakan militer Israel menunjukkan adanya serangan yang akan segera terjadi.
Baca Juga: Empat Sandera Perempuan Israel yang dibebaskan Hamas Tiba di Israel
Seseorang yang mengetahui intelijen tersebut mengatakan jika peluang serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran telah meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
"Dan prospek kesepakatan AS-Iran yang dinegosiasikan Trump yang tidak menghapus semua uranium Iran membuat peluang terjadinya serangan menjadi lebih mungkin," kata sumber tersebut.
AS telah mengamati aktivitas militer di Israel, termasuk pergerakan amunisi udara dan penyelesaian latihan udara.
Namun, seorang sumber yang mengetahui pemikiran pemerintahan Trump mengatakan bahwa Washington tidak mungkin mendukung operasi Israel terhadap situs nuklir Iran kecuali diprovokasi oleh Teheran.
Trump Peringatkan Iran Terkait Program Nuklir
Ilustrasi nuklir Iran yang akan diubah menjadi senjata dalam menyikapi ketegangan yang terjadi dengan Israel. [Instagram]
Trump sebelumnya telah memperingatkan bahwa Iran akan menghadapi sesuatu yang buruk jika tidak segera menerima usulan AS terkait program nuklirnya.
Pejabat Iran telah membantah menerima usulan tertulis tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan pada Selasa (20/5/2025) bahwa ia tidak yakin negosiasi nuklir tidak langsung yang sedang berlangsung antara Teheran dan Washington akan menghasilkan hasil yang berarti.