Budi Gunandi Sadikin Ungkap Banyak Dokter Anestesi Keluar Ruang Operasi Saat Pasien Tertidur

Nasional

Rabu, 23 April 2025 | 17:01 WIB
Budi Gunandi Sadikin Ungkap Banyak Dokter Anestesi Keluar Ruang Operasi Saat Pasien Tertidur
Menteri keseharan Budi Gunandi Sadikin (Instagram)

Dokter spesialis anestesiologi adalah tenaga medis yang bertanggung jawab memberikan perawatan anestesi kepada pasien agar tidak merasakan sakit saat menjalani operasi.

rb-1

Baru-baru ini, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, dalam sebuah rapat mengungkapkan bahwa banyak dokter anestesi tidak bekerja di rumah sakit sebagaimana mestinya. Ia menyebut, pekerjaan mereka justru sering dilakukan oleh mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Menteri Kesehatan, Budi Gunandi Sadikin (Instagram)

Video pernyataan Menkes ini kemudian diunggah ulang oleh akun Instagram rumpi_gosip. Dalam video tersebut, Menkes menyatakan bahwa kehadiran dokter anestesi di ruang operasi sangat minim.

Baca Juga: Komisi IX DPR Desak Kemenkes Gercep Tangani Kasus Gagal Ginjal Akut

rb-3

“Ketahuan tuh banyak dokter anestesi yang tidak bekerja di rumah sakit,” ucap Menkes Budi Gunadi Sadikin, Senin (21/4/2025).

Ia juga mengungkapkan bahwa berdasarkan pengamatannya, justru para mahasiswa PPDS yang sering kali mengerjakan tindakan anestesi di ruang bedah.

“Saya mulai mengamati bahwa ternyata yang melakukan pekerjaan anestesi di ruang bedah adalah PPDS-nya,” lanjutnya.

Baca Juga: Menkes: Orang Bergaji Rp 15 Juta Pasti Lebih Pintar dan Sehat daripada yang Bergaji Rp 5 Juta
Menteri Kesehatan, Budi (Instagram)

Menkes Budi menilai temuan ini cukup mengejutkan, terutama bagi para pasien. Ia menjelaskan bahwa dalam beberapa kasus, dokter anestesi akan meninggalkan ruang operasi setelah pasien tertidur, dan tugas mereka dilanjutkan oleh mahasiswa PPDS.

Menurutnya, pergantian dari dokter anestesi ke PPDS tanpa pengawasan ketat merupakan praktik yang sangat buruk untuk keselamatan pasien.

“Ini bukan hanya buruk untuk pendidikan, tapi juga sangat buruk untuk patient safety. Dan kejadian ini memang terjadi,” tegasnya.

Temuan ini mendorong Menkes untuk berkomitmen memperbaiki sistem kerja para dokter anestesi.

“Jadi, kami serius akan memperbaiki cara kerja dokter-dokter anestesi. Di seluruh dunia, demi patient safety, dokter anestesi wajib mendampingi pasien sejak masuk ruang operasi sampai keluar,” ucapnya.

Budi Gunadi Sadikin juga menyebut bahwa praktik ini ditemukan hampir di semua rumah sakit pendidikan. Ia menekankan pentingnya penanganan serius atas fenomena ini.

Yang lebih memprihatinkan, menurut Menkes, mahasiswa PPDS yang telah bekerja keras dan benar malah tidak mendapatkan bayaran, sementara dokter anestesi yang tidak menjalankan tugas tetap menerima kompensasi.

Pernyataan ini pun ramai menjadi sorotan netizen di akun rumpi_gosip. Beberapa komentar menanggapi dengan pandangan berbeda:

“Sebenernya boleh saja digantikan murid PPDS yang sudah berkompeten, karena mereka punya STR untuk PPDS. Asalkan di bawah supervisi dokter anestesi atau DPJP (Dokter Penanggung Jawab),” tulis akun @nenysetyo.

“Kalau nonton Hospital Playlist, ya wajar aja. Itu kan dokter utama (spesialis) sudah kasih tindakan, lalu dipantau oleh PPDS. Kalau ada tanda vital bermasalah atau kondisi pasien memburuk, PPDS pasti langsung tanya ke dokter utama. Gak mungkin tanpa pengawasan. Kalau PPDS gak praktik langsung, kapan jadi spesialisnya?” tulis akun @uthii.

“Begini akibatnya kalau Menteri Kesehatan basic-nya bukan dari nakes atau dokter,” tulis akun @sakura.

Tag Menteri Kesehatan PPDS mankes budi gunandi sadikin budi gunandi sadikin meteri kesehatan dokter anestesi

Terkini