Cuma Nyewa! Mengingat Lagi Gaya Religius Harvey Moeis saat Pamer Jet Pribadi

Kasus korupsi timah yang menyeret nama suami artis Sandra Dewi, Harvey Moies memasuki babak baru. Pihak Kejaksaan Agung menyatakan bahwa Harvey tidak memiliki jet pribadi. Dari penelusuran pihak Kejaksaan Agung, jet pribadi yang selama dianggap milik suami Sandra Dewi ternyata milik pihak ketiga. Disebutkan oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, jet pribadi ternyata dimiliki oleh Regal Metters Ltd. Sandra Dewi saat menjalani pemeriksaan di Kejagung RI, pada Rabu (15/5/2024) (Foto: Kejagung RI) Regal Metters Ltd bekerjasama dengan PT Ekspres Transportasi Antarbenua untuk pengoperasian jet tersebut. Adapun pesawat yang dimaksud berjenis Challenger 605, dengan nomor register T-7 IDR yang terdaftar di San Marino. Beberapa tahun lalu, saat anak pertama mereka Raphael Moeis lahir, Sandra Dewi dan Harvey klaim berikan hadiah berupa jet pribadi yakni Challenger 605. Saat itu pada 25 Maret 2019, jet tersebut mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma. Harvey Moeis saat itu terlihat mengenakan kemeja warna putih saat pamer jet pribadi itu. Harvey lemparkan senyum semringah saat berfoto di depan jet pribadi. Ia terlihat berfoto dengan seorang pendeta. Potret Sandra Dewi dan Harvey Moeis (Foto: Instagram @sandradewi88) Kala itu, saat membeli jet pribadi tersebut, Harvey dan Sandra memilih untuk merahasiakannya dari publik. Namun soal jet pribadi itu kemudian terkuak ke publik saat seorang pendeta memposting permohonan doa untuk pesawat itu. Menariknya, Sandra pernah mengungkap alasan tidak mau pamer jet pribadi. Menurutnya kendaraan mewah bukan miliknya tapi sang anak. Namun sebelum akun Instagramnya sudah terhapus buntut kasus korupsi timah, Sandra sempat membagikan potret sang anak Rafael Moies saat berada di dalam jet pribadinya. Penampakan bagian dalamnya begitu mewah. Sementara itu, Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung sedang fokus menuntaskan pemberkasan perkara dugaan tindak pidana korupsi tata niaga timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015 hingga 2022 untuk segera dilimpahkan ke penuntutan. "Kemarin ada pertanyaan kenapa enggak ada rilis pemeriksaan (saksi) lagi, karena penyidik sekarang fokus pemberkasan," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Harli Siregar di Jakarta. Harli menjelaskan, penyidik fokus menyusun pemberkasan dari keterangan saksi-saksi yang dipanggil, dari dokumen yang diperoleh. "Ini sekarang sedang diberkaskan," ujarnya.