Cuma Terima Rp 800 Ribu, Uang Kompensasi Sopir Angkot di Puncak Diduga Disunat

Dana kompensasi bagi sopir angkot sebagai uang pengganti terkait larangan beroperasi di kawasan Puncak selama libur Lebaran 2025, diduga disunat.

Kompensasi seharusnya berjumlah Rp 1 juta. Namun diduga ada oknum yang melakukan penyunatan sehingga sopir angkot di Puncak hanya menerima Rp 800 ribu.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bogor Dadang Kosasih mengaku telah banyak menerima laporan terkait dugaan pemotongan uang kompensasi sopir angkot tersebut.

Baca Juga: Catat Tanggalnya, Arus Mudik Lebaran 2025 Ada Ganjil Genap di Tol Tangerang-Merak

"Saya juga dapat informasi itu diduga ada pemotongan, jadi cuma Rp 800 ribu," kata Dadang, dikutip Rabu (2/4/2025).

Dadang mengatakan, pihaknya akan segera melakukan penelusuran terkait hal itu. Sebab, kompensasi itu mesti diterima secara penuh.

"Kami akan melakukan koordinasi dengan kepolisian, karena ranahnya ada di Polisi, kita akan lakukan itu untuk penindakan," tegasnya.

Baca Juga: Biodata dan Agama Supian Suri, Wali Kota Depok yang Tuai Kontroversi Izinkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas

Tidak hanya disunat, masih banyak sopir angkot di Puncak yang belum menerima kompensasi. Sehingga jadi penyebab masih ada angkot yang beroperasi walau sudah dilarang.

Dadang memastikan, pihaknya akan mendata sopir angkot yang belum menerima kompensasi.

Sebab, menurutnya dana kompensasi dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi harus menyasar secara menyeluruh.

"Data dari tiga trayek itu ada kurang lebih 715 (yang sudah menerima). Pertama Ciawi - Cisarua, kedua Pasir Muncang-Ciawi, dan ketiga Ciawi Cibedug," tuturnya.

Diketahui, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menghentikan sementara operasional angkutan kota (angkot) di jalur Puncak Bogor hingga H+7 Lebaran.

Hal ini guna mengantisipasi kemacetan di jalur Puncak. Kawasan Puncak menjadi salah satu destinasi wisata favorit masyarakat saat libur Lebaran.

Sebagai gantinya, para sopir angkot di kawasan Puncak diberi kompensasi sebesar Rp 1,5 juta. Rinciannya, uang senilai Rp 1 juta dan paket sembako Rp 500 ribu.