Daihatsu Gran Max Bawa MBG Tabrak Puluhan Siswa SDN Kalibaru, Apa yang Eror?
Insiden mobil pengantar Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, kembali menyita perhatian publik.
Mobil Daihatsu Gran Max Blind Van yang digunakan sebagai armada logistik MBG menerobos pagar sekolah dan menabrak kerumunan siswa hingga menyebabkan satu siswa kritis.
Baca Juga: 'Bunda, Kita Enggak Mampu Ya?' Pertanyaan Anak Ini Bikin Orang Tua Al Izzah Menolak Program MBG
Sopir bernama Adi Irawan, pengganti sopir utama, mengaku salah menginjak pedal. Ia bermaksud mengerem saat melewati tanjakan menuju area sekolah, namun justru menginjak pedal gas.
“Remnya tidak pakem, dia menginjak pedal dalam, tapi ternyata gas,” ujar Kapolsek Cilincing, Kompol Bobi Subasri.
Polisi masih mendalami keterangan Adi dan melakukan olah tempat kejadian perkara untuk memastikan kronologinya.
Baca Juga: Biodata dan Agama Dadan Hindayana, Kepala BGN yang Bilang Jumlah Siswa Keracunan Masih Kecil
Kenapa Daihatsu Gran Max Blind Van Banyak Dipakai untuk Logistik MBG?
Adi Irawan, sopir Daihatsu Gran Max blind van, yang menabrak puluhan siswa SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara. [X]
Program Makan Bergizi Gratis membutuhkan kendaraan distribusi yang kuat, terjangkau, dan mampu membawa logistik dalam jumlah besar setiap hari. Karena itu, Daihatsu Gran Max Blind Van menjadi pilihan armada yang paling banyak digunakan di berbagai daerah.
Berikut alasan utama mobil ini dipilih sebagai kendaraan logistik MBG.
1. Ruang Kargo Sangat Luas
Gran Max Blind Van dikenal memiliki ruang kargo lapang untuk membawa:
- Boks makanan
- Kontainer penyimpanan
- Peralatan distribusi
- Perbekalan bahan masak
Dimensi kendaraan:
- Panjang: 4.045 mm
- Lebar: 1.665 mm
- Tinggi: 1.900 mm
- Ground clearance: 165 mm
Kapasitas besar ini membantu distribusi makanan ke banyak sekolah tanpa perlu banyak perjalanan.