Dampak Banjir Bandang Tapsel, 30 Hektare Padi Sawah Gagal Panen
Daerah

Sedikitnya 30 hektare padi sawah di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), mengalami gagal panen (puso). Hal ini dampak dari banjir bandang yang dipicu hujan deras.
Dari total padi yang mengalami puso, diantaranya berada di Kecamatan Batang Angkola. Demikian dikatakan Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Batang Angkola, Jamal.
"Terdapat 3 hektare di Desa Hurase, lalu 2 hektare di Desa Sorimadingin PP, dan 5 hektare di Desa Huta Padang. Total 10 hektare. Rata-rata varietas inpari, mekongga, dan lokal, berumur 40-70 hari setelah tanam," katanya dikutip dari Antara, Rabu (27/11/2024).
Baca Juga: Polisi Ketahui Identitas Korban Terseret Banjir Bandang di Bogor
Sedang padi puso seluas 20 hekatera berada di Kecamatan Sayur Matinggi tepatnya di Desa Sipange Siunjam, terdapat 15,5 Ha dan di Desa Janji Mauli terdapat seluas 4,5 hektare.
Koordinator Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian (BPP) Batu Godang, Kecamatan Sayur Matinggi, Takdir Alisahbana, mengatakan padi puso seluas 20 hektare sudah berumur 60-75 hari setelah tanam.
Sementara itu, Petugas POPT-PHP Batang Angkola dan Sayur Matinggi, Ali Husni Dalimunthe dan Bagus Raja H. Pulungan, keduanya sudah melaporkan kejadian padi puso seluas 30 hektare.
Baca Juga: BNPB Didesak Gerak Cepat Tangani Banjir Bandang Sumbar
"Laporan terkait pertanaman padi sawah yang gagal panen akibat bencana banjir, Jumat (23/11) malam seluas 30 Ha sudah disampaikan ke pemerintah Provinsi Sumatera Utara," kata Ali Husni.