Darurat Bencana, BNPB Tingkatkan Siap Siaga Potensi Bencana Hidrometeorologi Basah

Nasional

Kamis, 21 November 2024 | 11:24 WIB
Darurat Bencana, BNPB Tingkatkan Siap Siaga Potensi Bencana Hidrometeorologi Basah
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto (Dok.BNPB)

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto klaim pihaknya mencatat sebanyak 1.756 terjadi bencana di Indonesia sampai bulan November tahun 2024.

rb-1

"Paling banyak bencana hidrometeorologi basah yaitu banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrim ada 1000 lebih," ucap Suharyanto, pada Kamis (21/11).

Adanya potensi bencana hidrometeorologi basah yang diprediksi terjadi pada November dan Desember, BNPB meminta agar seluruh stake holder untuk meningkatkan kesiapsiagaan, salah satunya dengen melakukan apel kesiapsiagaan personel dan juga peralatan.

Baca Juga: Banjir Melanda Kabupaten Sanggau, 4.575 Jiwa Terpaksa Mengungsi

rb-3

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto (Dok.BNPB)

Hal tersebut memiliki tujuan untuk mengetahui kekuatan daerah dalam menghadapi potensi terjedinya hidrometeorologi basah.

"BNPB lakukan mapping dan harapannya pemda tingkat kabupaten kota dan provinsi juga melakukan mapping , jika kita sudah punya data seperti ini, kita bisa meingkatkan mitigasi," tutur Suharyanto.

Dengan meningkatnya kesiapsiagaan dari seluruh pihak, harapannya adalah meminimalisir dampak dari bencana itu sendiri.

Baca Juga: Hari ke Empat Operasi Pencarian dan Penyelamatan, Tim Gabungan Fokus ke Dua Lokasi

"Bencana tidak bisa kita cegah, tetapi yang harus kita upayakan kurangi dampaknya, baik kerusakan infrastruktur dan korban meninggal dunia dan luka-luka," imbuhnya.

Dengan begitu, Suharyanto mengimbau kepada pemerintah daerah untuk dapat cepat menetapkan status siaga darurat bencana, khususnya di daerah yang berpotensi terjadi bencana.

"Masing-masing daerah segera kuasai betul titik-titik berdasarkan sejarah bencana yang lalu, jangan terlambat kalau daerahnya diprediksi berbahaya di akhir tahun akibatkan bencana hidrometeorologi basah, tetapkan status siaga darurat. Sehingga dari pusat turun ke bawah dan bersama pemerintah daerah melaksanakan langkah-langkah penangnan yang komprehensif," ucap Suharyanto.

"Kabupaten kota segera keluarkan status, kami turun membantu. Logistik yang dibantu biasanya mobil dapur umum lapangan, perahu, genset, pompa air semuanya berdasarkan kebutuhan di daerah masing-masing," tuturnya.

Ia berharap, dengan adanya penetapan status siaga darurat tersebut, BPBD dapat merespon dengan cepat ketika bencana terjadi.

"Daerah melalui BPBD ketika terjadi bencana 3 X 24 jam harus mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sebelum nanti pemerintah pusat datang membantu," pungkas Suharyanto.

Tag BNPB Darurat Bencana Hidrometeorologi

Terkini