Lifestyle
Diet Rendah Protein untuk Penderita Ginjal, Ini Daftar Pantangan Makanannya
 011020254.jpg)
Diet rendah protein belakangan banyak diperbincangkan, terutama bagi penderita masalah kesehatan tertentu seperti penyakit ginjal. Meski terdengar sederhana, pola makan ini bukan sekadar mengurangi konsumsi daging atau telur, melainkan mengatur asupan protein harian secara terukur agar tidak membebani fungsi organ tubuh.
Secara umum, orang dewasa sehat membutuhkan sekitar 0,8 gram protein per kilogram berat badan per hari. Namun pada diet rendah protein, jumlah ini bisa ditekan hingga 0,6 gram per kilogram berat badan, atau sesuai anjuran dokter gizi.
Baca Juga: 5 Buah Berlabel 'Buruk' yang Sebaiknya Dikonsumsi untuk Turunkan Berat Badan
Pola makan ini biasanya diterapkan pada pasien dengan penyakit ginjal kronis, gagal ginjal, hingga gangguan metabolisme tertentu, dengan tujuan mencegah penumpukan zat sisa metabolisme protein seperti urea yang dapat memperberat kerja ginjal.
Manfaat Diet Rendah Protein
Ilustrasi Diet (Pexels)
-
Mengurangi beban kerja ginjal Asupan protein yang terlalu tinggi menghasilkan lebih banyak limbah metabolisme. Dengan membatasinya, kerja ginjal bisa lebih ringan.
Baca Juga: 7 Diet Ekstrem Idol K-Pop, dari Ubi Rebus hingga Hanya Minum Air Putih
-
Mengontrol gejala penyakit ginjal Pola makan ini membantu mengurangi gejala seperti bengkak (edema), mual, hingga kelelahan akibat penumpukan racun dalam tubuh.
-
Menjaga keseimbangan metabolisme Tubuh tetap bisa memperoleh energi dari karbohidrat dan lemak sehat, meski protein dikurangi.
-
Menurunkan risiko komplikasi Diet rendah protein dapat mencegah kerusakan organ lebih lanjut, termasuk hipertensi dan penyakit jantung.
Risiko Diet Rendah Protein
Meski bermanfaat, diet ini tidak boleh dilakukan sembarangan tanpa pengawasan medis. Risiko yang bisa muncul antara lain:
-
Kekurangan gizi karena tubuh tetap membutuhkan protein untuk otot, hormon, dan sistem imun.
-
Kehilangan massa otot akibat asupan protein terlalu rendah.
-
Mudah lelah karena tubuh kekurangan zat pembangun energi.
-
Gangguan penyembuhan luka, sebab protein berperan penting dalam regenerasi sel.
Pantangan Makanan dalam Diet Rendah Protein
ilustrasi diet (Pexels)
Beberapa makanan tinggi protein yang perlu dibatasi, antara lain:
-
Daging merah (sapi, kambing, domba)
-
Daging olahan (sosis, kornet, nugget)
-
Unggas (ayam, bebek, kalkun)
-
Ikan dan seafood (udang, cumi, salmon, tuna)
-
Telur (terutama putih telur)
-
Produk susu tinggi protein (keju, yogurt tinggi protein, susu sapi)
-
Kacang-kacangan dan olahannya (tahu, tempe, almond, susu kedelai)
Sebagai gantinya, penderita dianjurkan lebih banyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran, karbohidrat kompleks, serta lemak sehat dengan porsi seimbang.
Diet rendah protein adalah pola makan khusus yang ditujukan untuk mengurangi beban ginjal dan membantu pasien dengan kondisi medis tertentu. Meski bermanfaat, pola makan ini tetap menyimpan risiko bila dilakukan tanpa pengawasan tenaga medis. Dengan pengaturan yang tepat, diet rendah protein bisa menjadi langkah penting menjaga kesehatan jangka panjang, terutama bagi penderita penyakit ginjal kronis.
Penulis : Sopia