Dilanda Cuaca Ekstrem, Banjir Kepung Kota Semarang

FTNews – Cuaca ekstrem yang ditandai hujan dengan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang melanda di hampir sebagian besar wilayah Ibu Kota Jawa Tengah, sejak Rabu (13/3). Banjir pun kepung Kota Semarang.

Bahkan menurut pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah Kota Semarang dan sekitarnya masih berpotensi terjadi cuaca ekstrem. Kondisi ini dapat memicu terjadinya rentetan kejadian bencana hidrometeorologi basah hingga beberapa hari ke depan.

Terkait banjir, dari pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, wilayah terdampak cuaca ekstrem meliputi Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, sebagian wilayah Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto melaporkan sejumlah titik wilayah Kota Semarang terendam banjir dengan tinggi muka air (TMA) antara 15-80 cm.

Dari laporan visual, wilayah Jalan Raya Kaligawe terendam banjir hingga roda kendaraan mobil bak terbuka pun tidak terlihat. Lalu lintas di sepanjang jalur yang menghubungkan Kota Semarang menuju Demak-Surabaya itu juga lumpuh total.

Beberapa kendaraan jenis truk hingga mini bus terjebak dalam genangan banjir tersebut. Di samping itu, wilayah Kota Lama Semarang juga turut terendam hingga sepaha orang dewasa.

“Jalan Kaligawe lumpuh,” ungkap Endro dalam keterangannya, Kamis (14/3).

Selanjutnya, hasil laporan visual lainnya menunjukkan bahwa Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang juga meluap hingga airnya melimpas ke permukiman warga.

Sistem pengendali banjir Kota Semarang yang berada di bagian timur ini mengalami penurunan kapasitas daya tampung debit air, terlebih setelah terjadi hujan dalam durasi yang cukup lama.

Waspadai angin kencang di masa pancaroba. Foto: Antara

Angin Kencang dan Tanah Longsor

Di sisi lain, hasil kaji cepat sementara BPBD Kota Semarang, cuaca ekstrem tersebut juga memicu kejadian bencana lainnya seperti tanah longsor hingga angin kencang yang berdampak pada kerusakan bangunan rumah milik warga.

BACA JUGA:   Simpang Temu Lebak Bulus Resmi Beroperasi Hari Ini

Terdapat 10 titik longsor dan 11 titik terdampak angin kencang. Dampaknya pohon tumbang dan atap rumah warga roboh.

Sebagai bentuk upaya percepatan penanganan darurat, Pemerintah Kota Semarang telah mendirikan posko darurat di Balai Kota Semarang.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Semarang bersama BPBD Provinsi Jawa Tengah dan segenap unsur lainnya juga mulai mengevakuasi warga dari rumah mereka yang terdampak banjir cukup parah.

Adapun data mengenai warga pengungsi dan korban jiwa hingga saat ini masih dalam pendataan.

Demi mengurangi genangan banjir, BPBD Kota Semarang telah mensiagakan pompa portable 2 unit di Jalan Gebanganom Raya dan RW 15 Kelurahan Tanjungmas.

Waspadai cuaca ekstrem karena kemunculan bibit siklon tropis. Foto: BNPB Kab. Bogor

Masih Mengintai

Sementara itu, selain masih mengintainya cuaca ekstrem di wilayah itu, waspadai pula gelombang tinggi. BMKG merilis informasi mengenai gelombang tinggi di perairan Laut Jawa bagian tengah yang dapat mencapai ketinggian 1,25-2,5 meter.

Gelombang tinggi ini juga dapat berpotensi naik ke permukaan hingga menyebabkan banjir rob di wilayah pesisir pantai utara. Sementara itu beberapa sungai besar di wilayah hulu di Kabupaten Semarang juga mengalami kenaikan tingkat elevasi akibat dari adanya curah hujan yang masih tinggi selama beberapa hari terakhir.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana susulan yang masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari ke depan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengingatkan, apabila terjadi hujan lebat dalam durasi lebih dari dua jam, maka warga yang tinggal di bawah lereng tebing maupun di bantaran sungai agar melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.

Artikel Terkait