Efek Tembakan Israel di Pinggiran Perbatasan, Turki Siapkan Siaga Tinggi
Nasional

Pada Senin (21/10) waktu setempat, serangan Israel menghantam ibu kota Damaskus hingga menewaskan dua orang dan melukai tiga orang lainnya.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan, serangan itu menargetkan seorang pria non-Suriah yang sedang mengendarai mobilnya.
Di hari yang sama dengan serangan itu, Israel mengeluarkan klaim berhasil membunuh komandan Hizbullah. Israel memang tak menyebutkan nama dari komandan Hizbullah yang tewas itu. Namun, negeri Zionis itu menyatakan bahwa sang komandan memimpin Unit 4400 yang didukung oleh Iran.
Baca Juga: Brutal! Rudal Israel Hancurkan Pesawat Jemaah Haji Milik Yaman
Unit 4400 disebut bertanggung jawab atas pendanaan Hizbullah dalam serangan udara di Suriah. Unit tersebut juga bertugas mengangkut minyak Iran ke Suriah yang kemudian dijual ke Lebanon.
Menanggapi peristiwa ini, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan merespon dengan menyatakan bahwa Ankara sedang memperkuat pasukan militer setelah tembakan Israel di Gaza dan Lebanon mendekati perbatasan Turki.
Dikutip dari Middle East Monitor (MEMO), Kamis (24/10), dalam pidatonya di markas besar Partai Keadilan dan Pembangunan, Erdogan menyampaikan pasukan militer Israel saat ini berpotensi bergerak maju menuju ibu kota Suriah, Damaskus seiring dengan panasnya situasi di Timur Tengah beberapa waktu belakangan ini.
Baca Juga: Indonesia Kecam Serangan ke Doha, Lantang Desak DK PBB Hentikan Agresi Israel
Erdogan menuturkan, jika Israel pada akhirnya dapat mengendalikan Damaskus, maka hal tersebut bisa mengakibatkan perubahan signifikan dalam peta geopolitik negara itu.
“Tidak akan terbatas pada Damaskus, tetapi juga ke Suriah utara, yang dapat menimbulkan ancaman langsung bagi keamanan Turki di sepanjang perbatasan selatan,” ucap Erdogan.
Diketahui, Turki berbagi perbatasan dengan Suriah di bagian selatannya. Suriah sementara itu sedang membawa karena terus berkonflik dengan Israel.