Teknologi

Gara-gara Trailer AI, YouTube Hapus Channel dengan Jutaan Pengikut

24 Desember 2025 | 20:40 WIB
Gara-gara Trailer AI, YouTube Hapus Channel dengan Jutaan Pengikut
YouTube hapus channel bikin trailer pakai AI. [Canva]

Era keemasan konten AI generatif di YouTube baru saja mendapat tamparan keras. Platform video raksasa itu secara permanen menutup dua saluran populer yang dikenal dengan trailer film buatan AI-nya:

rb-1

Screen Culture dan KH Studio. Kedua saluran ini memiliki gabungan lebih dari 2 juta pelanggan sebelum akhirnya dihapus.

Baca Juga: Mantan Eksekutif Google Sebut Gelar Sarjana Hukum-Kedokteran Buang-Buang Waktu karena AI

rb-3

Apa Isi Konten yang Membuat Mereka Ditutup?

YouTube hapus channel yang melanggar pakai AI [Canva]YouTube hapus channel yang melanggar pakai AI [Canva]

Kedua saluran ini membanjiri YouTube dengan trailer film yang tampak meyakinkan tetapi 100% palsu, dibuat menggunakan AI generatif. Mereka sering mengunggah video dengan judul seperti:

Baca Juga: Polaroid AI Trending, Begini Cara Netizen Bisa Foto 'Mesra' dengan Idola
  • "GTA: San Andreas (2025) Teaser Trailer" (padahal filmnya tidak ada)
  • "Malcom In The Middle Reboot (2025) First Trailer" (reboot juga tidak ada)

Konten-konten ini berhasil menarik jutaan tayangan karena algoritma YouTube yang mendorong konten viral, meski sebenarnya menyesatkan.

Proses Hukum Sebelum Akhirnya Ditutup

YouTube sebenarnya sudah memberikan peringatan awal. Pada awal 2025, platform ini mencabut monetisasi (penghasilan iklan) dari kedua saluran tersebut.

Syarat untuk mendapatkan monetisasi kembali adalah mereka harus menambahkan penjelasan jelas bahwa video mereka bukan trailer resmi, melainkan hanya "konsep" atau "parodi".

Namun, kedua kreator tidak konsisten dalam menggunakan penafian tersebut. Banyak video populer mereka dalam beberapa bulan terakhir tetap tidak menyertakan label "parodi" atau "konsep".

Ketidakpatuhan inilah yang diduga menjadi pemicu utama pemblokiran permanen.

Pelanggaran Kebijakan YouTube yang Dilanggar

Menurut laporan Deadline, tindakan kedua saluran ini melanggar dua kebijakan inti YouTube:

  • Kebijakan Spam: Membanjiri platform dengan konten serupa yang dibuat secara massal.
  • Metadata yang Menyesatkan: Menggunakan judul, thumbnail, dan deskripsi yang menipu penonton agar mengira konten tersebut adalah trailer film resmi.

Saat ini, jika Anda mencoba mengakses halaman saluran mereka, Anda hanya akan menemukan pesan: "Halaman ini tidak tersedia. Maaf. Coba cari yang lain."

Tekanan dari Disney

Selain pelanggaran kebijakan, ada faktor hukum yang mungkin mempercepat tindakan YouTube.

Disney baru-baru ini mengirim surat peringatan resmi kepada Google (induk perusahaan YouTube) yang menuntut penghapusan konten Disney yang dibuat oleh AI dari platform mereka.

Kedua saluran yang diblokir sering menggunakan karakter dan properti intelektual Disney dalam trailer AI mereka.

Misalnya, Screen Culture membuat 23 versi trailer AI berbeda untuk film "The Fantastic Four: First Steps", beberapa di antaranya bahkan mengungguli trailer resmi dalam hasil pencarian YouTube. Pelanggaran hak cipta ini jelas memperburuk posisi mereka.

Google Cinta AI, Tapi...

Tindakan ini cukup ironis karena Google sendiri sangat mendukung pengembangan AI generatif. YouTube bahkan telah meluncurkan berbagai alat AI untuk membantu kreator. Namun, kasus ini menunjukkan bahwa dukungan terhadap teknologi tidak berarti membiarkan penyalahgunaan.

Google berada dalam situasi sulit: di satu sisi ingin memajukan teknologi AI, di sisi lain harus menjaga platform dari konten spam dan penipuan.

Apa Artinya Bagi Kreator AI Lain?

Pemblokiran ini menjadi peringatan keras bagi semua kreator yang menggunakan AI. Poin-poin penting yang harus diperhatikan:

  • Transparansi adalah kunci: Selalu beri label jelas jika konten Anda dibuat dengan AI atau bersifat fan-made/parodi.
  • Hormati Hak Cipta: Menggunakan karakter atau IP milik orang lain (seperti Disney, Marvel, dll.) tanpa izin sangat berisiko.
  • Jangan Menyesatkan: Judul dan thumbnail harus mencerminkan isi konten yang sebenarnya.

Masih ada banyak saluran lain dengan puluhan hingga ratusan ribu subscriber yang membuat konten serupa.

Apakah mereka akan menjadi target selanjutnya? Banyak penonton YouTube berharap tindakan tegas ini akan membersihkan platform dari konten AI yang menyesatkan.

Tag ai youtube