Gen Z Paling Banyak Menganggur, Menaker Ungkap Sebabnya
Sosial Budaya

FTNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan sebanyak 9,9 juta penduduk berusia 15-25 tahun menganggur. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengungkapkan penyebab Gen Z paling banyak menganggur.
Ida mengatakan, rentang usia 15-25 tahun tengah mengalami fase peralihan dari masa pendidikan ke dunia kerja. Sebagian besar dari mereka baru selesai menempuh pendidikan.
“Mereka yang rentang usianya 18-24 tahun, yang selesai lulus SMA, SMK atau mereka lulus perguruan tinggi. Dan rata-rata mereka adalah posisinya kalau 18 tahun biasanya posisinya adalah mencari pekerjaan atau meneruskan kuliah," jelas Ida di Kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/5).
Baca Juga: UKT Batal Naik, Seharusnya Status PTN-BH Juga Diubah
Kondisi Gen Z paling banyak menganggur ini terjadi karena tidak adanya kesesuaian antara pendidikan dan kebutuhan pasar tenaga kerja. “Kenapa terjadi begini? Karena di antaranya adalah tidak terjadi link and match," imbuhnya.
Guna mengatasi kasus ini, Peraturan Presiden Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi meminta dunia usaha dan industri terlibat dalam penyerapan tenaga kerja.
"Kita juga terus lakukan sinergitas itu dengan dunia pendidikan. Kita pertemukan semua stakeholder ini dalam ekosistem ketenagakerjaan yaitu melalui Siap Kerja, Sistem Layanan Informasi Ketenagakerjaan, ini dibangun di Kementerian Ketenagakerjaan," ujarnya.
Baca Juga: Viral Pamerkan Kelamin di Minimarket, Pemuda Ini Dibekuk Polisi
Dalam rentang waktu 2021-2022, BPS mencatat jumlah Gen Z paling banyak menganggur. Mereka mencatat sebanyak 9,9 juta penduduk berusia 15-25 tahun tidak mengikuti pendidikan, pekerjaan, dan pelatihan.
Gen Z yang menganggur didominasi oleh oleh perempuan muda berjumlah 5,73 juta orang, sementara pria 4,17 juta. Rentang umur ini biasa disebut Gen Z, yaitu orang yang lahir pada tahun 1997-2012.