Bengkulu

Imbas Stiker Miskin, Warga Dusun Sawah Tolak Bansos

01 November 2025 | 07:41 WIB
Imbas Stiker Miskin, Warga Dusun Sawah Tolak Bansos
5 Warga Rejang Lebong Mundur Jadi Penerima Bansos

Lima warga Desa Dusun Sawah, Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong, memutuskan mundur dari daftar penerima bantuan sosial (bansos). Keputusan ini diambil setelah mereka mendapat penjelasan terkait rencana pemasangan stiker bertuliskan "Masyarakat Miskin" di rumah penerima bantuan. Peristiwa ini memicu perhatian publik karena mencerminkan adanya kekhawatiran masyarakat terhadap stigma sosial yang mungkin timbul.

rb-1

Stiker "Masyarakat Miskin": Dilema Transparansi Program dan Stigma Sosial

Kepala Desa Dusun Sawah, Ruslan, menjelaskan bahwa pengunduran diri tersebut terjadi setelah pemerintah desa melakukan sosialisasi mengenai kebijakan baru. Kebijakan ini bertujuan memastikan ketepatan sasaran penyaluran bantuan. “Kami sampaikan bahwa sebagai bentuk transparansi, rumah penerima bansos akan ditempeli stiker bertuliskan ‘Masyarakat Miskin’. Setelah penjelasan itu, lima warga memilih mundur secara sukarela,” ungkap Ruslan, Kamis (30/10).

Baca Juga: Kabar Gembira! 325 PPPK Rejang Lebong Segera Bertugas, Ini Target Waktu Pelantikannya!

rb-3

Menurut Ruslan, kebijakan tersebut bukan untuk mempermalukan warga, melainkan sebagai langkah identifikasi agar bantuan tidak salah sasaran. Ia menegaskan, pengunduran diri adalah hak masing-masing penerima. “Kami tetap menghormati keputusan mereka. Ke depan, kekosongan penerima akan diisi melalui musyawarah desa agar bantuan bisa diberikan kepada warga lain yang benar-benar membutuhkan,” tambahnya.

Ia juga mengimbau warga penerima bantuan yang sudah merasa mampu agar dengan kesadaran sendiri mengajukan pengunduran diri dari program bansos. “Masih banyak masyarakat miskin yang belum tersentuh bantuan. Jadi kalau sudah merasa cukup, lebih baik mengundurkan diri agar bantuan bisa dialihkan kepada yang lebih layak,” tegasnya.

Musyawarah Desa dan Pendekatan Humanis untuk Penerima Bansos

Baca Juga: 6 Warga Positif TB, Desa Dusun Sawah Langsung Ambil Tindakan Skrining 155 Orang, Cek Bahaya Resistansi Obat

Di sisi lain, kebijakan pemasangan stiker ini menimbulkan perdebatan di tengah masyarakat. Sebagian pihak menilai langkah tersebut berpotensi menimbulkan rasa malu dan menurunkan harga diri penerima bantuan. Namun, sebagian lainnya menganggap kebijakan itu bisa menjadi alat kontrol sosial agar penerima bansos benar-benar tepat sasaran.

Menanggapi hal tersebut, pihak Dinas Sosial Kabupaten Rejang Lebong menyatakan masih melakukan kajian terhadap rencana pemasangan stiker di seluruh wilayah. “Kebijakan ini belum dapat diterapkan secara menyeluruh. Kami masih menilai dampaknya, baik dari sisi psikologis warga maupun dari aspek sosial di masyarakat,” ujar perwakilan dinas yang dihubungi terpisah.

Warga Mundur Jadi Penerima Bansos Karena StikerWarga Mundur Jadi Penerima Bansos Karena Stiker

Fenomena pengunduran diri lima warga Dusun Sawah ini menjadi cerminan dilema antara kebutuhan transparansi program bantuan sosial dan perlindungan martabat penerima manfaat. Pemerhati kebijakan sosial menilai pemerintah daerah perlu menyiapkan pedoman komunikasi publik yang lebih sensitif, agar program bantuan tidak menimbulkan stigma negatif di masyarakat.

Untuk saat ini, Pemerintah Desa Dusun Sawah masih menunggu hasil musyawarah desa (musdes) guna menetapkan penerima baru pengganti warga yang mundur. Publik berharap agar kebijakan verifikasi penerima bansos ke depan dapat dijalankan dengan pendekatan yang lebih humanis dan partisipatif, sehingga tujuan program bantuan dapat tercapai tanpa mengorbankan kehormatan warga.

Tag KebijakanPublik RejangLebong BantuanSosial TolakStigma DusunSawah BansosTepatSasaran MartabatWarga