Metropolitan

Ini Kronologi Tewasnya Satu Keluarga di Apartemen Teluk Intan

10 Maret 2024 | 00:00 WIB
Ini Kronologi Tewasnya Satu Keluarga di Apartemen Teluk Intan

FTNews - Polisi mengungkap kronologi tewasnya satu keluarga berinisial EA (50), AEL (52), JWA (13), dan JL (15) yang jatuh diduga bunuh diri dari Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Jalan Infeksi Teluk Intan, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu (9/3).

Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan bahwa saksi awalnya mendengar ada suara benturan saat tengah berada di depan lobby apartemen.

rb-1

“Pada saat saksi-saksi sedang melakukan tugas berjaga di depan lobby, dengar suara benturan keras, pada saat menoleh ternyata ada empat mayat yang tergeletak,” kata Agus, dalam keterangannya, pada Minggu (10/3).

Kemudian setelah pengecekan CCTV di sekitar lokasi, diketahui bahwa awalnya para korban datang dan masuk ke lobby apartemen dengan menggunakan mobil Gran Max B 2972 BIQ warna silver.

Baca Juga: Sopir Bus Jadi Tersangka Kecelakaan di Subang!

rb-3

Setelahnya keempat korban terlihat masuk ke dalam lift bersamaan untuk menuju ke rooftop apartemen.

“Jam 16.04 WIB, para korban ini masuk dalam lift. Terekam korban EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya,” ungkap Agus.

Selanjutnya berdasarkan rekaman CCTV tersebut, keempat korban keluar dari lift di lantai 21 dan naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen.

Baca Juga: KPU Jakarta Butuh 801 PPS untuk Pilkada 2024, Berminat?

“Kemudian 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen,” ucap Agus.

Ditemukan Tewas

Sebelumnya, satu keluarga ditemukan tewas usai terjatuh dari rooftop di Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Jalan Infeksi Teluk Intan, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3).

Mereka yang tewas masing-masing berinisial EA (50), AEL (52), JWA (13), dan JL (15).

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan membenarkan adanya insiden satu keluarga tewas tersebut.

“Benar satu keluarga, 2 cowok 2 cewek,” kata Gidion, dalam keterangannya, pada Minggu (10/3).

Dihubungi secara terpisah, Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan bahwa satu keluarga tersebut terindikasi bunuh diri.

“Betul indikasi bunuh diri, yang pasti motifnya bunuh diri. Penegasan saja satu keluarga,” ucap Agus.

Sementara itu, diketahui akibat kejadian tersebut korban mengalami luka-luka pada bagian kepala, patah tulang di sekujur tubuh, tangan hingga kaki.

Kemudian Agus mengungkapkan indikasi bunuh diri juga dapat dilihat bahwa keempatnya dalam kondisi tangan terikat bersamaan saat ditemukan tewas.

“Pada saat terjatuh itu kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat,” jelas Agus.

Tag Kronologi Satu Keluarga Metropolitan Apartemen Teluk Intan