Kronologi Lengkap Kematian Zara Qairina di Malaysia, Diduga Korban Bullying?

Kronologi lengkap kematian Zara Qairina, siswi berusia 13 tahun dari Sekolah Menengah Kebangsaan Agama (SMKA) Tun Datu Mustapha, Sabah, Malaysia, menggemparkan publik Malaysia.

Kematian Zara Qairina yang ditemukan terkapar di saluran pembuangan dekat asrama sekolahnya, memicu kontroversi besar terkait dugaan bullying serta kemungkinan penutupan kasus.

Kasus ini menimbulkan desakan publik yang luas untuk keadilan dengan tagar #JusticeForZara dan kecurigaan adanya keterlibatan atau tekanan dari pihak berpengaruh.

Baca Juga: Organisasi Petani Malaysia Belajar Budi Daya Padi ke Banyuwangi

Kejaksaan Agung Malaysia memutuskan menggelar inkues (penyelidikan ulang) secara independen untuk menentukan penyebab kematian dan apakah ada unsur pidana.

Investigasi Mendalam

Ilustrasi garis polisi. [Pexels]

Baca Juga: Begini Kronologi Aksi Koboi Pengemudi di Jakbar

Dalam sebuah pernyataan, disebutkan bahwa keputusan tersebut diambil setelah meninjau laporan investigasi yang diserahkan oleh polisi kemarin.

"Tujuan dari penyelidikan ini adalah untuk menentukan penyebab dan keadaan kematian, termasuk apakah ada unsur kriminal yang terlibat dalam kematian Zara Qairina," ungkapnya, seperti dilansir dari Malay Mail, Kamis 14 Agustus 2025.

"Proses ini akan dilakukan oleh Pengadilan Koroner secara independen dan transparan sesuai dengan hukum," tambahnya.

Lantas, seperti kronologi kematian Zara Qairina yang menggemparkan publik, berikut ulasannya.

Kronologi Kematian Zara Qairina

Kematian Zara Qairina yang awalnya tergeletak di dekat saluran sekolah. [X]

Berikut kronologi lengkap kematian Zara Qairina Mahathir, siswi berusia 13 tahun dari Sekolah Menengah Kebangsaan Agama (SMKA) Tun Datu Mustapha, Sabah, Malaysia:

- Pada 14 Juli 2025, Zara ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri setelah diduga jatuh dari asrama sekolahnya. Dia mengalami luka parah dan dirawat di Rumah Sakit Queen Elizabeth I dalam kondisi kritis.

- Pada 17 Juli 2025, Zara meninggal dunia di rumah sakit tersebut.

- Awalnya, pihak berwenang menduga Zara terjatuh dari lantai 3 gedung asrama.

- Keluarga Zara menolak temuan awal tersebut dan mengajukan permintaan autopsi, menimbulkan penyelidikan lebih lanjut.

Ibunda Zara, Noraidah Lamat, mengajukan laporan polisi pertama pada 30 Juli 2025 dan laporan kedua pada 3 Agustus, setelah menemukan memar di punggung Zara yang tidak tercatat dalam laporan awal.

- Jaksa Agung Malaysia memerintahkan penggalian makam Zara pada 8 Agustus 2025 untuk dilakukan autopsi dengan melibatkan ahli forensik.

- Autopsi dilakukan pada 10 Agustus 2025. Hasilnya menemukan adanya beberapa luka pada tubuh Zara yang konsisten dengan cedera akibat jatuh, termasuk cedera otak traumatis yang menjadi penyebab kematian.

Namun, kasus ini juga diselidiki dengan kecurigaan atas adanya tindakan bullying yang dialami Zara di sekolahnya.

- Keluarga Zara mengungkapkan adanya rekaman percakapan di ponsel Zara yang menunjukkan adanya bullying dan ancaman dari siswa senior, yang disebut sebagai salah satu faktor kematiannya.

Publik juga mencurigai adanya upaya penutupan kasus karena dugaan keterlibatan orang berpengaruh di sekolah.

Kesimpulannya, kematian Zara Qairina diduga bukan hanya akibat kecelakaan jatuh, melainkan juga terkait dugaan bullying berulang di sekolah yang sedang dalam penyelidikan mendalam oleh otoritas Malaysia.