Iran Ancam Balasan Lebih Keras Jika AS dan Israel Kembali Lakukan Agresi

Politik

Minggu, 29 Juni 2025 | 00:25 WIB
Iran Ancam Balasan Lebih Keras Jika AS dan Israel Kembali Lakukan Agresi
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamein. (X)

Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengeluarkan peringatan keras kepada Amerika Serikat dan Israel terkait kemungkinan adanya serangan lanjutan ke wilayah Iran.

rb-1

Dalam pernyataannya, juru bicara IRGC, Jenderal Ali Mohammad Naeini, menegaskan bahwa jika terjadi agresi lagi, Iran akan memberikan respons yang berbeda—lebih keras dan lebih menghancurkan—yang diyakini dapat mempercepat runtuhnya kekuasaan Israel.

Pernyataan ini disampaikan Naeini saat menghadiri pemakaman lebih dari 60 warga Iran yang menjadi korban dalam serangan Israel.

Baca Juga: Siapa Avner Netanyahu? Putra PM Israel Tunda Pernikahan Usai Negaranya Diserang Iran

rb-3

Upacara tersebut digelar di Teheran pada Sabtu (29/6/2025), sebagai bentuk penghormatan bagi para martir yang gugur dalam perang terbaru antara Iran dan Israel.

"Ini adalah peringatan terakhir kami untuk rezim Zionis dan presiden AS yang hidup dalam ilusi. Jika kepentingan dan aset nasional kami kembali dilanggar, balasan kami akan jauh lebih dahsyat dan mematikan. Hal ini akan mempercepat kehancuran rezim Zionis," ujar Naeini.

Kritik Keras Donald Trump

Baca Juga: Donald Trump Ancam Bom Iran Lagi, Muncul Ketegangan Baru?

Ia juga mengkritik keras Presiden AS Donald Trump, yang dinilainya mengeluarkan pernyataan-pernyataan tidak masuk akal dan menunjukkan sikap tidak stabil.

Menurutnya, kekalahan AS dan Israel dalam konflik selama 12 hari terakhir telah membuat Trump kehilangan arah dan berbicara tanpa pertimbangan matang.

Jenderal Naeini menambahkan bahwa Trump tidak memahami kekuatan sejati bangsa Iran. Ia menegaskan bahwa serangan rudal balasan dari Iran telah menunjukkan kepada musuh bahwa keberadaan Israel kini benar-benar berada di ujung tanduk.

"Musuh tidak punya pilihan selain mundur dan menerima kenyataan bahwa mereka kalah. Gencatan senjata terjadi bukan karena mereka kuat, tapi karena mereka kehabisan tenaga dan putus asa," tegasnya.

Serangan 13 Juni

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu. (X)

Konflik terbaru ini dipicu oleh serangan mendadak yang dilancarkan Israel pada 13 Juni lalu. Dalam serangan tersebut, fasilitas nuklir, pangkalan militer, dan kawasan pemukiman sipil di Iran menjadi target. Akibatnya, lebih dari 600 orang tewas, termasuk para komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil.

Iran pun langsung merespons dengan Operasi True Promise III, sebuah gelombang serangan rudal balasan yang dilakukan oleh Pasukan Dirgantara IRGC. Dalam operasi ini, sedikitnya 22 gelombang serangan diluncurkan ke berbagai wilayah pendudukan Israel, menyebabkan kerusakan besar dan korban jiwa.

Pertempuran akhirnya dihentikan setelah gencatan senjata disepakati dan mulai berlaku pada 24 Juni. Namun, tensi antara kedua negara masih tetap tinggi dan dunia internasional terus mengawasi perkembangan konflik ini dengan cemas.

Sumber: Tasnim News

Tag gaza israel palestina iran

Terkini