Banten

Jadi Tempat Pesugihan, 31 Makam Keramat Palsu di Serang Dibongkar

04 Juni 2025 | 05:05 WIB
Jadi Tempat Pesugihan, 31 Makam Keramat Palsu di Serang Dibongkar
Warga membongkar 31 makam keramat palsu yang dijadikan tempat pesugihan di Serang, Banten. [Dok. Polres Serang]

Sebanyak 31 makam keramat palsu yang berdiri di atas tanah wakaf Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kamadean, Kabupaten Serang, Banten, dibongkar.

rb-1

Pembongkaran dilakukan setelah Muspika, MUI Kecamatan Petir, tokoh agama dan masyarakat melakukan musyawarah di Kantor Camat Petir, Senin (2/6/2025).

Di areal tanah wakaf itu awalnya hanya terdapat satu makam tokoh masyarakat setempat. Namun kekinian terdapat puluhan makam yang tidak jelas asal-usulnya.

Baca Juga: Seminggu Terakhir, Harga Bahan Pokok di Banten Tinggi Padahal Pasokan Melimpah

rb-3

"Berdasarkan informasi, pada 2018 hanya ada satu makam yang dikeramatkan oleh warga setempat," kata Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko.

"Namun seiring waktu muncul 31 makam baru disekitar makam keramat yang tidak jelas asal-usulnya," lanjutnya kepada awak media, Selasa (3/6).

Lapak Pesugihan

Baca Juga: BNN Grebek Pabrik Sabu di Apartemen Cisauk, 2 Tersangka Diamankan

Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko. [Dok. Istimewa]Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko. [Dok. Istimewa]Berdasarkan keterangan masyarakat, makam palsu tersebut dibangun oleh Suhada.

Ia bukan warga setempat. Melain warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang memiliki kerabat di Desa Seuat, Kecamatan Petir.

Diduga Suhada membangun makam-makam palsu untuk mencari keuntungan dari masyarakat yang mencari pesugihan.

"Informasinya makam-makam palsu itu dibangun oleh Suhada untuk untuk mendapatkan keuntungan dari masyarakat yang mencari pesugihan," ujar Condro.

Makam yang diduga palsu dibangun dengan menggunakan bata hebel dan di batu nisan ditulisi nama para wali.

di antaranya, Syeh Antaboga, Pajajaran, Nyi Mas Ratu Gandasari, Prabu Tajimalela, Ratu Sunda Galuh, Nyai Sangketa dan lainnya.

"Selain membuat makam keramat palsu, Suhada juga membuat terowongan atau goa yang diduga untuk ritual pesugihan," jelasnya.

Ajaran Sesat

Condro menambahkan, warga juga menyebut Suhada tidak cuma membuat makam palsu untuk dijadikan tempat pesugihan.

Namun turut pula menyebarkan ajaran sesat dengan tidak mewajibkan Salat Jumat dan puasa Ramadhan.

"Warga juga menganggap Suhada menyebarkan ajaran sesat untuk tidak melaksanakan sholat Jumat dan puasa Ramadhan," terangnya.

"Keberadaan Suhada masih kita selidiki dan saat ini lokasi pemakaman telah dipasang police line," pungkasnya.

Tag Banten Serang Makam Keramat Palsu Makam Keramat Pesugihan Tempat Pesugihan