Keluarga Pilih Ikhlas Usai Vadel Badjideh Kembali Ditahan 20 Hari Kedepan di Rutan Cipinang

Keluarga Vadel Badjideh memilih untuk ikhlas menerima proses hukum yang tengah dijalani oleh sang TikToker. Vadel kembali menjalani masa tahanan di Rutan Cipinang setelah berkas perkaranya dinyatakan lengkap (P21) dan dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

Martin Badjideh, kakak Vadel, menyampaikan bahwa keluarganya terus memberikan dukungan penuh, terutama sang ibu yang selalu bersabar menerima keadaan ini. Menurut Martin, kekuatan keluarga adalah saling menguatkan satu sama lain di masa sulit ini.

Vadel Badjideh dipindahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (3/6) [Selvianus Kopong Basar]

Baca Juga: Lolly Tiba-tiba Cosplay Joget Vadel Badjideh di Media Sosial, Belum Move On?

Saat ini, Vadel menjalani tahanan selama 20 hari ke depan sambil menunggu proses penyempurnaan dakwaan yang sedang dirancang oleh tim Jaksa Penuntut Umum sebelum perkara resmi dibawa ke pengadilan.

Kuasa Hukum Siap Menghadapi Sidang dan Ungkap Perubahan Positif Vadel

Vadel Badjideh dipindahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (3/6) [Selvianus Kopong Basar]

Kuasa hukum Vadel, Oya Abdul Malik, menyatakan bahwa mereka sudah siap menjalani proses persidangan yang diperkirakan akan segera digelar. Oya mengaku pihaknya terus berdoa dan menjaga sikap positif agar proses hukum berjalan lancar.

Baca Juga: Besok, Nikita Mirzani Bakal Diperiksa atas Kasus Vadel Badjideh

Selain itu, Oya mengungkapkan kekagumannya terhadap perubahan religius yang dialami Vadel selama menjalani masa tahanan. Vadel diketahui semakin lancar membaca Alquran bahkan mampu menghafal ayat-ayat tanpa melihat teks. Hal ini sempat diperlihatkan saat Vadel membacakan ayat terakhir Surat Al-Baqarah di depan Jaksa Penuntut Umum.

Vadel sendiri sudah menjalani penahanan selama 100 hari di Polres Metro Jakarta Selatan terkait kasus dugaan aborsi dan persetubuhan anak di bawah umur yang menjeratnya. Ia menghadapi ancaman hukuman penjara minimal lima tahun hingga maksimal 15 tahun atas kasus ini. (Selvianus Kopong Basar)