Kepala BP2MI Ungkap Sosok Lain Terlibat TPPO di Luar Negeri

FTNews - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengungkap sejumlah sosok yang terlibat dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di luar negeri. Hal ini dikatakan dirinya usai membongkar sosok T yang disebut sebagai pengendali judi online di Indonesia.

Benny mengatakan bahwa dirinya telah memberikan informasi mengenai sejumlah orang yang terlibat dalam TPPO saat rapat di Istana Negara.

“Karena temanya adalah tentang TPPO itu kan tidak hanya inisial T yang saya sampaikan. Tapi ada inisial-inisial lain, misalnya penempatan ilegal di Singapura. Ada inisial S/J itu statusnya DPO hingga hari ini,” kata Benny, kepada wartawan, dikutip Selasa (30/8).

Baca Juga: Viral Suami Bakar Diri di Pom Bensin Pondok Aren Pasca Cekcok dengan Istri

Lebih lanjut Benny menyebutkan bahwa modus operandi yang dilakukan saat para pekerja diberangkatkan ke Singapura yakni bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART). Termasuk modus lain sosok T yang telah diungkap dihadapan penyidik yakni memberangkatkan para pekerja di Kamboja sebagai pekerja judi online.

“Kemudian, untuk scamming online, judi online kita sebut inisialnya T. Terkait, T itu siapa saya sudah sampaikan tadi keterangannya dalam pemberian klarifikasi kepada penyidik. Ketika saya bicara Kamboja itu, saya katakan spesifik karena anak-anak bangsa yang ditempatkan dipekerjakan di bisnis judi online dan juga scamming online,” jelas Benny.

Selain itu Benny kembali mengungkap sosok lain dalam TPPO, diantaranya adalah berinisial ALO/AIN, RS yang statusnya DPO, S dan MN. Namun ia tidak menjelaskan secara detail terkait peran ketiganya.

Baca Juga: Jokowi Kantongi Tiga Nama Calon Kepala Otorita IKN

“Jadi, pembicaraan di hadapan Presiden saya sebagai Kepala Badan (BP2MI), sebagai pembantu Presiden harus menyampaikan, baik hal yang konteksnya paparan, angka, dan data, bicara tentang modus operandi, bicara tentang daerah rekrutmen dan sektor pekerjaan," tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani selesai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, pada Senin (29/7).

Berdasarkan pantauan FTNews, Benny keluar dari ruangan Bareskrim Polri sekitar pukul 19:40 WIB. Terlihat dirinya sambil bersantai berjalan ke hadapan awak media dengan didampingi oleh sejumlah kuasa hukumnya.

Kemudian dihadapan awak media, Benny menuturkan telah selesai menjalani proses permintaan klarifikasi. Sementara itu Benny mengaku saat pemeriksaan tersebut kapasitasnya sebagai Kepala BP2MI.

“Alhamdulillah pemberian klarifikasi atas permintaan Bareskrim Polri sudah saya penuhi. Proses cukup lama sekitar 5 jam setengah terhitung dari jam 14:00 WIB. Kurang lebih tadi 22 pertanyaan sudah saya jawab dan sudah saya tanda tangani,” kata Benny, di Bareskrim Polri, pada Senin (29/7).

Lebih lanjut Benny mengungkapkan sempat melakukan protes kepada penyidik saat proses pemeriksaan. Namun  saat awak media menanyakan soal protesnya, ternyata hal tersebut hanya guyon semata.

“Walaupun tadi ada satu hal yang saya protes saat pemeriksaan. Harus saya sampaikan ga nih? Ya saya protes tadi karena tidak ada kopi jadi saya minta kopi tadi,” ucap Benny.

Kemudian Benny tidak menjelaskan secara detail mengenai sosok T yang disebut dalam pembicaraannya dalam kasus judi online. Ia hanya mengatakan bahwa semuanya telah dirangkum dalam berita acara pemeriksaan.

“Terkait inisial T yang selama ini menjadi pertanyaan banyak pihak rekan-rekan media, karena pemberiaan klarifikasi sudah lakukan silahkan tanya ke penyidik. Pokoknya begini, T itu siapa? Apakah dia benar pengendali atau tidak. Saya sudah tuangkan dalam berita acara yang sudah ditandatangani ke teman-teman penyidik,”  jelasnya.