Komisi I: Tindak Tegas Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua
Hukum

Forumterkininews.id, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono meminta TNI-Polri menindak tegas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua.
"Pemerintah melalui TNI-Polri harus bersikap tegas walaupun terukur. Perbuatan kejam dan brutal ini tidak dapat ditolerir lagi," kata Dave dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Dave menyebut teror yang dilakukan KKB itu jelas melanggar hukum dan hak asasi manusia (HAM). Juga merusak pembangunan kesejahteraan sosial.
Baca Juga: Antisipasi Perilaku Korup di Kemenkumham, ASN Wajib Ber-Akhlak
"Perbuatan mereka bukan hanya melawan hukum, akan tetapi menginjak-injak hak asasi para korban, masyarakat umum. Juga merusak pembangunan kesejahteraan rakyat Indonesia secara umum dan warga Papua khususnya," ucapnya.
Penanganan Khusus
Sementara itu, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan diperlukan penanganan khusus dan strategi baru dalam penanganan keamanan di Papua. Hal ini mengingat eskalasi konflik yang meningkat beberapa waktu belakangan.
Baca Juga: Rumah Tinggal di Samping SMAN 112 Kebakaran, 60 Personel Damkar Dikerahkan
"Jadi eskalasinya meningkat dan itu bukan hanya analisis. Saya rasa teman-teman media juga melihat. Perlu penanganan khusus dan strategi baru untuk pendekatan penanganan Papua," kata Meutya di Gedung DPR RI, Selasa (7/2).
Ia juga meminta agar TNI mengupayakan pembebasan pilot Pesawat Susi Air PK-BVY berkebangsaan Selandia Baru, Philip Merthens.
"Saya minta pihak-pihak untuk berkomunikasi. Terutama juga dari TNI bagaimana agar pilot ini kalau betul disandera agar bisa segera dibebaskan," ujarnya.
"Jadi sikap humanis yang terukur dan tetap tegas terhadap pelanggaran aksi-aksi teror. Tentu TNI harus tegas. Tapi pendekatan keseharian terhadap kelompok tersebut juga harus dilakukan secara dialogis atau humanis serta berjalan bersama-sama," kata Meutya.
Sebelumnya, Selasa (7/2), KKB Pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat jenis Pilatus Porter milik Susi Air yang dikemudikan Philip Merthens asal Selandia Baru. Selain membakar, Kagoya juga membawa lima orang penumpang, termasuk seorang bayi.
Tindakan pembakaran itu dilakukan sejumlah anggota KKB di Lapangan Terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua.
Pada hari yang sama, KKB pimpinan Egianus Kogoya juga dilaporkan menyandera 15 pekerja bangunan. Dimana para pekerja tersebut sedang membangun puskesmas di distrik yang sama dengan lokasi pembakaran Pesawat Susi Air.
Komandan Satgas Damai Cartenz Kombes Pol Faizal Rahmadani mengatakan personel TNI dan Polri sudah berhasil mengevakuasi 15 orang pekerja bangunan tersebut di Paro ke Timika.
Namun, Komandan Korem 172/Praja Wira Yakthi Brigadir Jenderal TNI Juinta Omboh Sembiring mengatakan hingga saat ini keberadaan pilot Susi Air belum diketahui.