Melalui Change.org, Jaringan Masyarakat Tuli Indonesia Desak Risma Minta Maaf

Forumterkininews.id, Jakarta - Pernyataan Menteri Sosial Tri Rismaharini di acara Hari Disabilitas Internasional memicu protes dan amarah masyarakat. Salah satunya melalui petisi online di platform Change.org Indonesia. 6.000 lebih warganet telah menandatangani petisi buatan Jaringan Masyarakat Tuli Indonesia (JMTI).

Petisi tersebut mendesak Risma meminta maaf karena sudah memaksa orang tuli berbicara dan mengurangi penggunaan bahasa isyarat di Hari Disabilitas Internasional 2021.

Iies Arum Wardhani, orang tua dari seorang Tuli mengaku terluka mendengar pernyataan Risma.

Baca Juga: Dianggap Melelahkan, Sahroni Minta Pembahasan Kasus Brigadir J Dihentikan

“Saya merasa Ibu Risma telah mempermalukan mereka yang Tuli dengan menyodorkan mic dan memaksa membuka masker,” ujarnya.

Sudah jadi kewajiban negara untuk melindungi mereka dengan menciptakan support system yang aksesibel untuk semua.

Iies dan Jaringan Masyarakat Tuli Indonesia menyatakan, orang Tuli memiliki hak untuk menentukan sendiri bahasanya.

Baca Juga: Lagi! Pelajar SMK di Bogor Tewas Diduga Dibully, Menteri Nadiem Bisa Apa?

Ismail, salah seorang perwakilan dari Jaringan Masyarakat Tuli Indonesia menganggap pernyataan Risma adalah bentuk sikap audisme. Audisme sendiri sikap ketika seorang yang bisa dengar memaksa orang Tuli untuk ikut bicara secara verbal.

Ismail menganggap sikap ini bertentangan dengan UU Disabilitas yang menuliskan, ‘Pemerintah harus memfasilitasi komunikasi penyandang disabilitas, termasuk menggunakan bahasa isyarat’.

“Sebagai Menteri Sosial, memiliki sikap audisme ini tentu akan memberikan stigma yang berkepanjangan. Sudah ada buktinya, orang tua yang memiliki anak Tuli dan berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat merasa kecewa dan sakit hati,” tuturnya.

Melalui petisi ini, Jaringan Masyarakat Tuli Indonesia berharap Risma minta maaf secara publik, disiarkan di media massa dan media sosial.

“Tuli hanya tidak bisa mendengar, bukan bodoh,” tutup Iies.