Miliki TPS Terbanyak, 7 Provinsi Ini Rawan Bencana
Nasional

FTNews - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, Februari 2024 merupakan periode puncak musim hujan. Perlu mewaspadai kondisi cuaca dan potensi bencana terutama pada hari pemungutan suara, 14 Februari 2024.
Berdasarkan catatan BNPB itu, ada tujuh provinsi dengan tempat pemungutan suara (TPS) terbanyak memiliki catatan kejadian bencana terbanyak tahun 2021-2023.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, wilayah itu yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Lalu Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Banten dan DKI Jakarta.
Baca Juga: Disebut Tak Inklusif, Ridwan Kamil Ingin Adil ke Semua Agama
Jawa Barat memiliki 140.457 TPS, Jawa Tengah 117.299, Jawa Timur 120.666, Sulawesi Selatan 26.357, Sumatera Utara 45.875, Banten 33.324 dan DKI Jakarta 30.766 TPS.
"Kita perlu mengatensi potensi bencana hidrometeorologi basah di fase puncak musim hujan di akhir Februari," katanya dalam Disaster Briefing Waspada Bencana Jelang Pemungutan Suara, yang dipantau dari YouTube BNPB, Selasa (13/2).
Muhari menjelaskan, periode 11-20 Februari 2024 potensi curah hujan tinggi akan terjadi di daerah utara, tengah dan timur Kalimantan Barat. Lalu selatan dan tenggara Sulawesi.
Baca Juga: Polri Serahkan Ribuan Hewan Kurban Saat Perayaan Idul Adha 1445 Hijriah
Prakiraan curah hujan tinggi ini pun akan melanda Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur dan bagian tengah Papua.
Sedangkan potensi hujan dengan intensitas sedang akan terjadi di Riau, Kalimantan Barat, selatan Sulawesi Utara, Nusa Tenggara dan sebagian Jawa tengah dan Sulawesi Utara.
Bencana hidrometeorologi basah yang perlu masyarakat antisipasi antara lain banjir, banjir bandang, tanah longsor dan cuaca ekstrem. Periode 5-11 Februari 2024 pun banjir, cuaca ekstrem dan tanah longsor dominan terjadi di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
Banjir dan longsor menjadi kejadian bencana dominan di tahun 2023. Foto: Antara
Peningkatan Curah Hujan
Peningkatan curah hujan ini lanjutnya masih ada pengaruh fenomena ekuator yakni gelombang ekuatorial (Kelvin dan Rossby).
"Sehingga perlu waspada tidak hanya saat pemungutan suara. Juga saat mengirimkan logistik hasil pemungutan suara," imbuh Muhari.
BNPB juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menyiapkan langkah antisipasi atas potensi tersebut.
"BPBD bisa mapping di inaRISK titik-titik TPS di kabupaten/kota yang berpotensi hidrometeorologi basah," ucapnya.
Pulau Jawa memang dominan bencana hidrometeorologi basah karena berkaitan juga dengan jumlah penduduk. Tekanan populasi ini memengaruhi daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Untuk wilayah Jawa Barat, Kabupaten Bogor teratas menjadi daerah rawan bencana. Dari catatan kebencanaan tahun 2021-2023 wilayah ini mengalami 3.889 bencana.
"Kabupaten Bogor dominan banjir, banjir bandang, tanah longsor, cuaca ekstrem. Frekuensi kejadian bencananya pun tinggi dalamm 10 tahun terakhir," katanya.
Dalam Pemilu 2024 di Indonesia, total TPS 823.220 titik. Rinciannya 820.161 TPS di dalam negeri dan 3.059 TPS di luar negeri. Sebaran TPS terbanyak ada di Jawa Barat. Paling sedikit ada di Papua Selatan.
Komisi Pemilihan Umum menetapkan daftar pemilih tetap pada Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222