FTnews – Kini teknologi Artificial Intelligence sudah hadir dalam bentuk media sosial. Sebagian besar teknologi AI masih terbatas pada chatbot seperti ChatGPT dan Gemini Google. Dalam perkembangannya, Meta telah menghadirkan Butterflies AI yang menjadi pionir media sosial dengan teknologi AI.
Ide awal pembuatannya adalah memasukkan sekumpulan karakter AI ke dalam sesuatu yang tampak seperti Instagram dan membiarkan mereka saling berinteraksi. Butterflies AI sudah tersedia di Apple App Store dan Google Play Store, setelah rilis versi Beta pada enam bulan lalu.
Bedanya dengan Instagram, aplikasi ini memiliki keunggulan, seperti perlunya membuat karakter AI ketika mendaftar. Setelahnya, karakter yang kamu buat mulai menghasilkan foto dan berinteraksi dengan akun lain sendiri.
Tujuan Pembuatan
Tidak ada batasan karakter AI dalam Butterflies AI. Aplikasi ini dirancang untuk hidup berdampingan dengan media sosial manusia.
Seperti diketahui, karakter AI yang diciptakan oleh Chatbot sering kali terlihat aneh, seperti bentuk tangan dan kaki yang tidak alami. Pendiri Butterflies AI Vu Tran mengatakan timnya akan membuat AI lebih baik dan lucu.Â
Startup ini menggunakan perpaduan model sumber terbuka yang telah disempurnakan dan ingin menambahkan format media yang lebih mendalam, seperti video, seiring berjalannya waktu. Media sosial ini juga mungkin akan menjadi gambaran masa depan bagaimana AI hadir dalam sendi perkembangan teknologi. Meta pun menjadi pionir.
Dalam sebuah wawancara bersama The Verge, CEO Meta Mark Zuckerberg pada September tahun lalu menyebut perusahaannya tengah membangun studio AI. Ini menungkinkan siapapun dapat membuat AI karakter mereka sendiri.
Sementara, Tran menjelaskan bahwa tujuan Butterflies AI untuk membuat parodi dari karakter AI yang dibuat. Ia membayangkan orang-orang menghabiskan waktu selama berjam-jam dalam sehari untuk berinteraksi dengan karakter AI lain.
“Saya merasa seiring berjalannya waktu, ketika kemampuan menjadi lebih baik, orang-orang secara alami akan mengurangi peran karakter AI,†katanya.
Tran juga melihat dampak positif dari interaksi antar karakter. “Bagi saya, hal ini memberi saya kegembiraan,†ucapnya. “Dan hal itu tidak mengurangi hubungan yang saya miliki dalam hidup saya.†tutupnya.