Nasib Polisi di Grobogan yang Salah Tangkap dan Aniaya Pencari bekicot

Belakangan ini vral di media sosial kabar miris yang menimpa Kusyanto (38), seorang pencari bekicot di Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Kusyanto menjadi korban salah tangkap yang dilakukan oleh sejumlah warga dan juga anggota Polsek Geyer, Polres Grobogan, yakni Aipda IR.

Video Kusyanto diintimidasi di muka umum oleh Aipda IR beredar luas di media sosial hingga menjadi viral.

Baca Juga: Polisi : Siswa SMPN 132 Jakarta Tewas Tergelincir Diduga Hendak Merokok

Dalam video terlihat, Kusyanto dipaksa mengaku telah mencuri mesin pompa diesel oleh Aipda IR, hingga mengalami penganiayaan.

"Ngaku rak! Ngaku rak! Hey! Hey! Hey! Mateni kowe rak pateken (membunuh kamu tidak masalah). Saiki diesel mbok dolok ndi? (sekarang diesel kamu taruh mana)," seru Aipda IR yang memaksa Kusyanto untuk mengaku.

"Mboten Pak mboten (tidak Pak, tidak...)," terdengar suara lirih Kusyanto memohon.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Kritik Polisi Soal Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang: Lambat Penanganan

Kusyanto sempat dibawa ke kantor polisi, namun belakangan ia diketahui bukanlah pelaku pencurian tersebut.

Ilustrasi ditangkap polisi (Pexels)

Setelah terungkapnya kasus salah tangkap ini, lantas bagaimana Nasib Aipda IR?

Dikutip dari berbagai sumber, kini Aipda IR tengah diperiksa oleh Propam Polres Grobogan terkait kasus salah tangkap tersebut.

Hal itu disampaikan Kapolres Grobogan, AKBP Ike Yulianto pada awak media, Minggu (9/3/2025).

Menurut Ike, awalnya Aida IR mendapatkan info dari masyarakat mengenai maraknya aksi pencurian pompa air di daerah itu..

Setelah mendapatkan kabar mengenai maraknya pencurian pomp aitu, lanjut Ike, kepolisian langsung bergerak ke lokasi.

Ilustrasi diperiksa polisi (Instagram)

Saat di lokasi, kepolisian melihat Kusyanto yang sedang berada di pinggir sungai dan langsung menghampirinya.

"Setelah penyelidikan tidak terbukti yang bersangkutan melakukan pencurian," ujar AKBP Ike.

Kusyanto tak ditahan kepolisian karena tak ada bukti yang memberatkannya. Meski begitu, ia telah mengalami penganiayaan oleh oknum polisi tersebut.