Pemerintah Ingin Berantas Judol Melalui Sosialisasi Tiap Satu Jam

FTNews – Polemik judi online (judol) menjadi permasalahan besar di tengah kebermasyarakatan Indonesia. Pemerintah terus memutar otaknya untuk melakukan mitigasi terhadap fenomena ini. Lahirlah sebuah ide dari Pemerintah Indonesia, yaitu melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya judol setiap satu jam.

Sosialisasi dan edukasi ini akan berbentuk SMS Blast. Ini merupakan strategi pemasaran yang melibatkan pengiriman pesan teks (SMS) secara massal kepada orang-orang dalam satu waktu. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie mengungkapkan bahwa hal ini merupakan satu langkah dalam pencegahan masyarakat bermain judol.

“Kita kampanye sosialisasi lewat SMS Blast dan berbagai mekanisme. Saya besok pagi ketemu RRI, untuk tiap satu jam sosialisasi tentang bahaya judi online bagi masyarakat,” ungkapnya dalam Program Business Talk Kompas TV secara daring, Selasa (18/6).

Ia juga menjelaskan bahwa langkah-langkah pencegahan lainnya akan berlangsung secara lintas kementerian dan lembaga. Melalui Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Daring yang Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan langsung sahkan setelah surat keputusan pembentukan satgas tersebut keluar. 

“Sosialisasi dan edukasi terus akan kita lakukan secara masif ke semua lini karena Satgas itu kan jelas sekali. Kementerian Agama dilibatkan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi juga dilibatkan, sekolah-sekolah kita libatkan,” jelas Menkominfo Budi Arie.

Penegasan Kesadaran akan Judol

Ilustrasi judi online. Foto: canva

Jika ingin berantas judol, sosialisasi yang pemerintah lakukan tentu harus dapat membuka mata para korban. Oleh sebab itu, pentingnya untuk menyadarkan masyarakat bahwa bandar akan selalu menang dan pemain akan selalu kalah.

“Kesadaran masyarakat ini makin penting karena para bandar judi online semakin berupaya memperluas pasarnya dengan memberikan kemudahan-kemudahan bagi masyarakat untuk bermain, salah satunya adalah kemudahan melakukan deposit hanya dengan menggunakan pulsa seluler,” jelasnya.

BACA JUGA:   Potensi Hujan, Warga Jakarta yang Mau ke TPS Diimbau Sedia Payung

Menurut American Psychological Association, anak-anak muda, terutama lelaku, sangat rentan terhadap kecanduan judi. Para peneliti pun saat ini sedang berusaha untuk memahami prinsip psikologi di balik kecanduan ini. Seperti, dorongan untuk berjudi dan dasar neurologis dari apa yang terjadi di otak para pejudi yang berjuang untuk berhenti.

Dalam buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, menjelaskan tentang pola perjudian. Yang mana, pola perjudian berulang ini berkaitan dengan tekanan atau gangguan substansial.

Artikel Terkait