Pemudik Merayap di Tol Cipali

FTNews - Kepadatan arus mudik terjadi lebih awal dari yang diperkirakan. Jumat (5/4) rekayasa lalu lintas pemudik diberlakukan mulai pukul 14.00 WIB. Ternyata, kepadatan arus mudik sudah terjadi sejak pagi. Banyak pemudik mulai meninggalkan ibu kota usai salat subuh.

Tak heran jika kepadatan lalu lintas sudah terjadi sejak ruas Jagowawi, tol JORR hingga tol Jakarta - Cikampek.

Bagi kendaraan kecil yang melintas di jalan layang MBZ, sejak pagi pukul 06.00 sudah dihadang kepadatan kendaraan.

Baca Juga: Fiersa Besari Rehat Manggung: Nggak Tau Sampai Kapan

Keadaan sempat lancar antara ruas km 70 - 90. Setelah itu, kepadatan kembali menyergap. Rata-rata kecepatan hanya sekitar 5 km/jam.

Lalu lintas di Tol Cipali padat dan tersendat. Foto: FTNews/Roso Daras

Palimanan Merah

Baca Juga: Hari Ini, Rachel Vennya Diperiksa Polisi

Pantauan aplikasi perjalanan waze maupun google maps menunjukkan warna merah hingga Palimanan.

Beberapa faktor penyebab kemacetan adalah padatnya arus kendaraan yang melintas, tersumbatnya pintu masuk rest area, serta masih melintasnya kendaraan berat sejenis truk.

Laporan FTNews dari jalur tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Jumat (5/4) siang, sejak KM 100, tampak petugas kepolisian mengerahkan polantas bermotor menyisir ruas-ruas kemacetan.

Polisi bermotor diterjunkan untuk melancarkan arus mudik Tol Cipali. Foto: FTNews/Roso Daras

Menjelang pintu tol Kertajati, Subang, petugas kepolisian mengeluarkan semua kendaraan jenis truk dari jalan tol. Mereka diarahkan ke jalur Pantura lama.

Sedangkan di beberapa rest area seperti di rest area 130A dan 166A, petugas kepolisian tampak sibuk. Mereka mengarahkan kendaraan yang baru masuk ke ruang-ruang parkir yang masih kosong. Di sisi lain, "mengusir" kendaraan yang ditengarai sudah beristirahat lebih dari 30 menit.

Rest area 166A juga terpantau penuh. Foto: FTNews Roso Daras

Satu Arah

Mengantisipasi ledakan pemudik sore hingga malam hari ini, kepolisian telah merancang pemberlakuan sistem satu arah. Di samping, pemberlakuan genap-ganjil.

Mengingat lebih dari 190 juta penduduk Indonesia melakukan "pergerakan" di libur Lebaran tahun ini, maka diimbau masyarakat lebih cermat dalam menentukan pilihan.

Pilihan yang dimaksud, adalah pilihan hari dan jam keberangkatan, moda transportasi yang digunakan, hingga pilihan rute yang ditempuh.