Lifestyle

Penyebab RA Kartini Meninggal Masih Misterius, Tak Lama Setelah Melahirkan

21 April 2025 | 15:41 WIB
Penyebab RA Kartini Meninggal Masih Misterius, Tak Lama Setelah Melahirkan
Kiri ke kanan: Kartini, Kardinah dan Rukmini

Meninggalnya Raden Ajeng Kartini masih misterius sampai sekarang. Pasalnya, penyebab tokoh emansipasi wanita itu menghembuskan napas terakhirnya masih jadi perdebatan.

rb-1

RA Kartini meninggal dunia dalam di usia 25 tahun, tak lama setelah dia melahirkan anak pertama dan anak satu-satunya, bernama Raden Mas Susalit.

Apa penyebab Kartini meninggal dunia?

Baca Juga: Biodata dan Agama Marsinah, Aktivis Buruh yang Dibunuh Kini Jadi Pahlawan Nasional

rb-3

RA Kartini meninggal dunia pada 17 September 1904 atau empat hari setelah melahirkan Raden Mas Susalit.

Raden Mas Joyoadiningrat, suami Kartini, menggambarkan sang istri meninggal dunia dengan “halus dan tenang”.

Kartini saat hamil bersama suaminya, Raden Adipati Ario Joyoadiningrat, kemungkinan foto terakhir sebelum kematiannya.

"Dengan halus dan tenang dia mengembuskan napasnya yang terakhir dalam pelukan saya," tulis Joyoadiningrat.

Baca Juga: Vina Panduwinata Sebut Titiek Puspa Layak Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Joyoadiningrat menceritakan, Kartini saat melahirkan tidak mengalami masalah. Bayi mereka lahir dengan sehat.

Menurutnya, Kartini hanya mengalami perut tegang.

Dokter Ravenstein, yang memeriksa kondisi Kartini mengatakan, pasiennya itu sempat meminum anggur untuk keselamatan bayi dan ibunya.

Namun, setelah 30 menit Ravenstein pulang, Kartini mengeluhkan perutnya sakit.

Joyoadiningrat kemudian memanggil dokter lagi, sayangnya kondisi kesehatan Kartini sudah semakin parah.

Ada juga yang menduga penyebab Kartini meninggal dunia karena diracun, meskipun belum ada bukti ilmiahnya.

Para dokter di era sekarang berpendapat Kartini meninggal dunia akibat pre-eklampsia. Hal itu dilihat dari catatan tekanan darah Kartini naik dan mengalami kejang.

Pre-eklampsia adalah sebuah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan pada sistem organ lain, paling sering pada hati dan ginjal.

Pre-eklampsia bisa menyebabkan gagal hati atau ginjal dan masalah kardiovaskular di masa depan.

Habis Gelap Terbitlah Terang

Kartini Djojoadhiningrat atau dikenal Raden Ayu Adipati Kartini atau Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April 1879 dan meninggal pada 17 September 1904.

Dia merupakan tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini seorang pejuang kemerdekaan dan kedudukan kaumnya, pada saat itu terutama wanita Jawa.

Surat yang ditulis oleh Kartini untuk Rosa Abendanon, pada 22 Oktober 1903.

Kartini dilahirkan dalam keluarga bangsawan Jawa di Hindia Belanda (sekarang Indonesia).

Kartini mengenyam sekolah dasar berbahasa Belanda, dan dia sebetulnya ingin melanjutkan pendidikan lebih lanjut, namun perempuan Jawa saat itu dilarang sekolah ke jenjang lebih tinggi.

Setelah kematian Kartini, saudara perempuannya melanjutkan pembelaannya untuk mendidik anak perempuan.

Surat-surat Kartini diterbitkan di sebuah majalah Belanda dan akhirnya, pada tahun 1911, menjadi karya: Habis Gelap Terbitlah Terang.

Tag Pahlawan Nasional kartini ra kartini