Perjuangan Legiman, Nabung Rp 1000 per Hari Kini Berangkat Haji ke Tanah Suci
Jawa Tengah

"Jangan menyerah. Allah pasti buka jalan". Kata-kata ini keluar dari mulut Legiman, warga Semarang, Jawa Tengah, yang kini menjadi jemaah calon haji Indonesia pada rangkaian ibadah haji 2025.
Warga Glagah Ombo, Kecamatan Ambarawa, ini membuktikan bahwa tekad yang disertai kesabaran mampu menembus batas mimpi untuk berangkat haji yang diidam-idamkan setiap muslim.
Berawal dari hal kecil dengan menabung Rp 1.000 sehari, mengantarkan Legiman dan istri tercinta menunaikan ibadah haji tahun ini. Keduanya tergabung dalam kloter 35 Embarkasi Solo (SOC 35).
Baca Juga: Komisi VIII Minta "Haji Ramah Lansia" Jangan Cuma jadi Slogan
Bersama jemaah dari Kabupaten Semarang dan Grobogan, Legiman dan istri dijadwalkan berangkat ke Arab Saudi pada Minggu, 11 Mei 2025.
Dilansir dari laman resmi Kemenag, Legiman berbagi kisah perjuangan panjangnya untuk berangkat haji ke Tanah Suci.
"Saya mulai nabung sejak tahun 1986, seribu rupiah per hari," kenangnya, dikutip Sabtu (10/5/2025).
Baca Juga: Bukan Furoda, Tya Ariestya dan Suami Pergi Haji Jalur ONH Plus
Kakek berusia 66 tahun ini kalai itu bekerja di Dinas Pekerjaan Umum. Gajinya hanya Rp 18.000 per bulan.
Sadar bahwa dengan nabung Rp 1000 per hari belum cukup, Legiman mencari tambahan dari memulung barang bekas.
"Botol plastik, kardus, apa saja saya kumpulkan. Sebulan bisa dapat tambahan 20-40 ribu, langsung saya tabung ke bank," ujar pria yang dikaruniai tiga anak, tiga cucu, dan satu cicit ini.
Tahun 2012 menjadi titik balik dalam hidup seorang Legiman. Saat mengecek saldo, ternyata tabungannya sudah mencapai Rp 54 juta—cukup untuk biaya daftar haji dirinya dan istri.
Legiman lantas meminta izin anak-anaknya untuk mendaftarkan haji dirinya bersama istrinya.
"Anak-anak mendukung. Besoknya langsung saya urus semua persyaratan," tutur Legiman.
Namun, kebahagiaannya sempat menemui kendala. Ia mengira biaya itu sudah mencakup seluruh kebutuhan haji.
Ternyata masih ada biaya pelunasan haji. Namun Legiman tidak patah semangat untuk bisa pergi haji ke Baitullah.
Ia terus melanjutkan rutinitas menabung dan mengumpulkan barang bekas untuk mencukupi kekurangan.
Pihak KUA setempat sempat memberi tahu Legiman terkait estimasi keberangkatannya adalah tahun 2026.
Namun Allah SWT yang memutuskan, manusia hanya bisa berencana. Beberapa bulan lalu, saat mengecek ulang, ia mendapat kabar bahwa akan berangkat tahun 2025.
"Saya langsung sujud syukur. Nggak nyangka secepat ini. Rasanya kayak mimpi," tutur Legiman dengan mata berkaca-kaca.
Kekinian, dengan tas koper di tangan dan doa keluarga yang mengiringi, Legiman dan istri membuktikan bahwa ibadah haji bukan hanya milik orang berada.
Tapi niat yang tulus, kesabaran luar biasa dan ikhtiar yang tidak mengenal lelah, sepasang suami istri ini telah menjadi tamu Allah SWT.
"Yang penting yakin, jangan menyerah. Allah pasti buka jalan," pesan Legiman sebelum berangkat ke Embarkasi Solo.