Petinju Legendaris Dwight M Qawi yang Membuat Evander Holyfield Terguncang Meninggal Dunia Usia 72 Tahun

Mantan juara dunia tinju dua kelas, Dwight Muhammad Qawi, meninggal dunia di usia 72 tahun. Qawi di masa puncak prestasinya pernah membuat dua petinju terkenal George Foreman dan Evander Holyfield, terguncang di ring.

Mencatat prestasi gemilang di dunia tinju, namun pria yang terlahir dengan nama Dwight Braxton di Baltimore, Maryland, pada tahun 1953, memiliki sejarah kelam dalam kehidupannya. Ia pernah dijebloskan ke penjara lantaran terlibat perampokan bersenjata di masa muda, dilansir Daily Mail.

Tapi di masa inilah Qawi menemukan dunia tinju, dan ia memulai debutnya pada tahun 1978, hanya beberapa bulan setelah dibebaskan.

Sederet Prestasi Tinju setelah Keluar dari Penjara

Setelah hanya memenangkan satu dari tiga pertarungan pertamanya di tingkat profesional, Qawi dengan cepat mengumpulkan rentetan kemenangan yang mengesankan di kelas berat ringan yang membuatnya mendapatkan kesempatan melawan juara WBC dan Ring Magazine saat itu, Matthew Saad Muhammad.

Qawi mengalahkan Muhammad dengan TKO ronde ke-10 untuk menjadi juara dunia hanya beberapa tahun setelah dibebaskan dari penjara dan mempertahankan sabuknya tiga kali sebelum dikalahkan oleh Michael Spinks pada tahun 1983.

Setelah naik ke kelas penjelajah, Qawi yang memiliki tinggi badan 170 cm kembali menantang ekspektasi, menghentikan petinju Afrika Selatan yang sebelumnya tak terkalahkan, Piet Cous, untuk menjadi juara dunia dua kelas.

Mengalahkan Leon Spinks Tahun 1986

Dwight Muhammad Qawi /Foto: X New York Post Sport

Qawi mempertahankan gelarnya dengan mengalahkan Leon Spinks pada tahun 1986 sebelum kembali mempertaruhkan sabuknya di akhir tahun yang sama, kali ini melawan bintang yang sedang naik daun, Evander Holyfield.

Meskipun kehilangan tinggi badan lebih dari 15 inci melawan Holyfield, Qawi tetap tampil impresif melawan peraih medali perunggu Olimpiade tersebut.

Meskipun pada akhirnya ia tidak melakukan apa pun untuk membuatnya menang, pertarungan tersebut - yang disiarkan di ITV di Inggris - mendapatkan banyak penggemar fanatik dan dianggap sebagai salah satu pertarungan 15 ronde terakhir yang hebat.

Tahun berikutnya, Qawi bangkit kembali dengan kemenangan atas Narcisco Maldonado, tetapi gagal mengalahkan Holyfield dalam pertandingan ulang tahun 1987 dan dihentikan oleh George Foreman yang kembali setelah naik ke kelas berat tahun berikutnya.

Gantung Sarung Tinju Tahun 1999

Dwight Muhammad Qawi /Foto: X

Qawi akhirnya gantung sarung tinju pada tahun 1999 dan dilantik ke dalam International Boxing Hall of Fame pada tahun 2004.

Setelah pensiun dari olahraga ini, ia bekerja sebagai pelatih tinju, advokat remaja, dan konselor narkoba dan alkohol.

Wafatnya Qawi menimbulkan kesedihan yang dalam bagi dunia tinju. Ia memiliki banyak penggemar, sebagian mengenalnya sebagai ‘Gergaji Camden’. Dikutip dari akun X (twitter) Berita Tinju, Qawi sempat merespon soal julukannya ‘Gergaji Camden.

"Itu Phil Marder – seorang penulis untuk The Camden Post saat itu. Tepat setelah pertarungan saya dengan Mike Rossman.

"Keesokan harinya, saya membaca bagaimana dia memanggil saya "Gergaji Camden". Saya sangat cepat dan bertarung seperti sedang memotong.

“Saya juga punya stamina yang hebat. Saya seperti bola api. Saya melancarkan banyak pukulan dan pukulan saya pendek; begitu pendeknya sampai-sampai tidak terlihat!” Kata Qawi.

Sementara akun Don Marney menulis,”Pria tangguh. Saya ingat pertarungan klasiknya dengan Holyfield di kelas penjelajah, dia membuat Evander terhuyung-huyung dan berputar di tali ring, benar-benar mundur dan ding dong sampai presisi Evander benar-benar terasa. Tapi petarung yang hebat. RIP Juara .” ***

Sumber: Daily Mail, X (twitter) dan sumber lain