Polisi Usut Aksi Perundangan di Ujung Berung
Daerah

Forumterkininews.id, Bandung - Polisi mengusut kasus perundungan terhadap seorang siswa SMP Baiturrahman di Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Jawa Barat. Dimana aksin tersebut dilakukan dengan menendang kepala korban yang merupakan teman sekelasnya hingga pingsan.
Kepala Polsek Ujungberung, Kompol Karyaman, mengatakan, aksi perundungan itu terjadi saat jeda jam pelajaran. Akibatnya, kata dia, korban dilarikan ke rumah sakit (RS) untuk mendapat tindakan medis.
"Yang bersangkutan dibawa ke RS untuk pemeriksaan secara medis, dan kita sudah minta hasil visum-nya," kata Karyaman di Polsek Ujungberung, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (19/11).
Baca Juga: Korsleting Penyebab Utama Kebakaran di Jakarta
Ia menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (17/11) sekitar pukul 09.15 WIB. Aksi perundungan itu pun terekam dalam video berdurasi 21 detik yang tersebar di media sosial hingga menuai kecaman warganet.
Dalam video itu, tampak korban duduk di kursi kelasnya dan dipaksa mengenakan helm sambil dikerubungi oleh teman-teman sekelasnya.
Kemudian salah seorang pelaku menendang beberapa kali kepala korban yang mengenakan helm hingga korban terjatuh ke lantai.
Baca Juga: Operasi Damai Cartenz Sita 13 Pucuk Senpi dari KKB
Ia mengatakan kini pelaku yang masih di bawah umur itu telah diamankan di Polsek Ujungberung.
Selain itu, pihaknya juga telah memeriksa sekitar lima orang saksi terkait perundungan tersebut.
Meski begitu, dia mengatakan tak menutup kemungkinan ada upaya mediasi dalam kasus tersebut. Dia pun memastikan saat ini kondisi korban sudah mulai membaik setelah mengalami kekerasan.
"Karena tidak menutup kemungkinan ada upaya lain, yang penting kita sudah melaksanakan kegiatan proses penyelidikan maupun penyidikan nantinya," ucap Karyaman.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Baiturrahman, Saifullah A Muthalib, menyesalkan perundungan tersebut.
Dia mengaku bakal mengevaluasi dan mengetatkan kembali pengawasan di sekolahnya tersebut.
"Kami ada pemberian efek jera kepada pelaku itu melalui teguran, nasehat, dan mungkin pelaku tidak bakal melakukan pembelajaran bersama siswa lainnya (dipisahkan)," kata dia.