Zaman sekarang manusia tidak bisa lepas dari yang namanya teknologi. Semua hal dibarengi dengan teknologi mulai dari kehidupan bayi, anak-anak, hingga dewasa, tak bisa lepas dari pengaruh teknologi.
Bahkan sebelum lahir, manusia sudah sangat akrab dengan teknologi seperti perihal medis. Lalu bagaimana Islam memandang teknologi? Dan, bagaimana tentang persepsi bahwa Islam anti-teknologi atau tidak mendorong orang untuk menggunakan akalnya untuk menemukan teknologi?
Ulama tanah air Profesor Quraish Shihab menjelaskan, Allah telah mendorong manusia untuk menggunakan akal dalam mengarungi kehidupan di bumi. Bahkan, lebih jauh lagi untuk menemukan penemuan banyak hal yang disebut sekarang sebagai teknologi.
"Teknologi itu kan lahir dari pengamatan terhadap fenomena alam. Allah memerintahkan kamu memperhatikan alam raya, Allah juga memerintahkan untuk membaca dan meneliti," kata Prof Quraish.
Perintah Allah tersebut bisa dilihat dalam Alquran Surat Al-Jatsiyah Ayat 13.
وَسَخَّرَ لَكُم مَّا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ جَمِيعًا مِّنْهُ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Arab-Latin: Wa sakhkhara lakum mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍi jamī'am min-h, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yatafakkarụn
Artinya: Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir. (Surat Al-Jatsiyah Ayat 13)
"Perintah-perintah Allah ini kalau diterapkan akan menghasilkan teknologi," katanya.
Prof Quraish menjelaskan, teknologi adalah kemampuan manusia menciptakan alat melalui pengetahuannya sehingga alam raya ini bagaikan tunduk kepadanya.
"Nah, Allah sejak semula (berfirman) sakhkhara lakum, menundukkan buat kamu. Allah menundukkan alam buat manusia. Seperti panas, Allah menundukkan panas buat manusia melalui teknologi, lahirlah teknologi-teknologi," katanya
Contoh lain yaitu keterbatasan pandangan manusia bisa ditundukkan dengan teknologi. Jadi, persepsi bahwa Islam tidak mendorong teknologi jauh dari kebenaran.
"Kemajuan peradaban Islam jauh sebelum Eropa, Eropa masih dalam alam kegelapan. Ulama-ulama Islam khususnya di Andalusia atau Spanyol melakukan penelitian-penelitian dan sebagainya. Tapi di sini (Islam) mandeg, di sana (Eropa) maju terus, sehingga kita ketinggalan. Padahal yang sebenarnya memulai dunia Islam," katanya.