Profil Haji Endang Junaedi, Pemilik Jembatan Perahu di Karawang, Raup Rp20 Juta per Hari

Nasional

Jumat, 02 Mei 2025 | 22:25 WIB
Profil Haji Endang Junaedi, Pemilik Jembatan Perahu di Karawang, Raup Rp20 Juta per Hari
Haji Endang Junaedi pemilik jembatan perahu di Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kawarang, Jawa Barat. (Tangkapan layar YouTube HaloBos)

Siapa sosok Haji Endang Junaedi? pemilik jembatan perahu yang viral di media sosial.

rb-1

Jembatan perahu milik Haji Endang berada di Dusun Rumambe, Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat.

Haji Endang bernama lengkap Muhammad Endang Junaedi. Dia lahir pada 14 Juli 1961 di Desa Anggadita, Klari, Karawang.

rb-3

Dia mendapat julukan Sultan Anggadita oleh warga setempat. Dia merupakan pria ramah dan suka menolong orang lain.

Sama halnya dengan gelar Sultan Andara yang dimiliki Raffi Ahmad atau Sultan Tanjung Priok yang disandang Ahmad Syahroni.

Haji Endang Junaedi pemilik jembatan perahu di Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kawarang, Jawa Barat. (Tangkapan layar YouTube HaloBos)

Profil Haji Endang

Haji Endang lahir dari keluarga TNI, namun dia tidak lanjut sekolah setelah menghabiskan pendidikannya sebatas kelas 2 SMP.

Haji Endang mulai belajar mengemudi kendaraan di tahun 1977. Dari kemampuan mengemudi, dia menjalani profesi sebagai sopir angkutan umum.

Menjadi sopir angkutan umum, penghasilan Haji Endang sekitar Rp 200 hingga Rp 300 per hari.

Haji Endang lalu naik kelas menjadi sopir truk dan bekerja di pabrik beras di tahun 1979 hingga 1980.

Pada tahun 1981, dia menikah dengan Siti Suwarni, yang merupakan lulusan sekolah pertanian.

Jembatan perahu milik Haji Endang di Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kawarang, Jawa Barat. (Tangkapan layar YouTube HaloBos)

Haji Endang bertemu dengan Siti Wuwarni saat dirinya membawa truk pembawa pasir ke proyek milik kakaknya.

Satu tahun menjalani rumah tangga, pasangan ini dikarunia anak pertama.

Pada tahun 1984-1986, Haji Endang bekerja sebagai sopir mobil boks di perusahaan penyedap rasa.

Dia kemudian mengakhiri profesi sebagai sopir dan memilih buka usaha warung di area parkir mobil angkutan umum milik kakaknya.

Sealin membuka warung, Haji Endang menjadi calo bagi para pedagang, dengan menjajakan makanan milik pedagang ke penumpang yang berada di mobil angkutan.

Pada tahun 1989, Haji ending beralih jadi office boy di sebuah pabrik rotan di desanya.

Sayangnya, pabrik rotan itu bangkrut setelah dirinya bekerja satu tahun.

Gelar haji diperolehnya saat pergi ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji.

Haji Endang saat itu tergolong nekat karena naik haji dengan mengandalkan hasil tabungan.

Menurutnya, setelah berhaji, rezeki yang didapatnya justru jadi mudah.

Haji Endang mendapat kepercayaan jadi suplier bahan bangunan untuk proyek.

Dia juga ditawari mengolah limbah sebuah perusahaan, yang kemudian mengelola limbah beberapa perusahaan.

Jembatan perahu milik Haji Endang di Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kawarang, Jawa Barat. (Tangkapan layar YouTube HaloBos)

Haji Endang sampai dijuluki 'pemain limbah'.

Pada tahun 2000, Haji Endang membuka usaha jasa ekspedisi. Dia pun menjalin kontrak dengan perusahaan multinasional hingga tahun 2004.

H Endang kemudian dipercaya oleh tokoh masyarakat di desanya agar dirinya membangun jembatan.

Dia kemudian meminta izin ke Bupati Dasim untuk membuat akses jalan di desanya.

Setelah izin bupati turun, Haji Endang membangun akses jalan dengan membuat jembatan perahu.

Dia kemudian membangun jembatan perahu yang bisa meraup Rp 25 juta per hari.

Jambatan Perahu Haji Endang Disegel BBWS

Sayangnya, jembatan perahu yang dibangun Haji Endang terancam dihentikan operasionalnya.

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum telah memasang peringatan bahwa jembatan Haji Endang tidak memiliki izin dan berpotensi mengganggu fungsi alami sungai.

Haji Endang mengaku pun menjawab bahwa pihaknya mengantongi nomor izin berusaha (NIB).

Dia juga mengungkapkan, peran BBWS Citarum tidak terlihat selama 15 tahun. Namun malah menuduh usahanya itu ilegal.

Haji Endang tak tinggal diam. Dia bersama warga akan melawan BBWS Citarum jika usaha jembatan perahu miliknya dihentikan.

Tag haji endang junaedi jembatan perahu haji endang jembatan perahu karawang

Terkini