Profil Vishwash Kumar Ramesh, Penumpang Air India 171 Satu-satunya yang Selamat

Pesawat Air India dengan nomor penerbangan AI171 mengalami kecelakaan fatal setelah jatuh dan hancur pada pukul 13.38 waktu setempat, dekat Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad, Kamis (12/6/2025), sesaat setelah lepas landas.

Polisi setempat sebelumnya menyatakan semua penumpang berjumlah 242 orang dinyatakan meninggal dalam kecelakaan pesawat Air India tujuan London tersebut. Sampai akhirnya diketahui bahwa satu orang ternyata berhasil selamat dan keluar dari pesawat yang terbakar.

Penumpang selamat yang duduk di kursi 11A itu bernama Vishwash Kumar Ramesh. Ia menjadi sorotan dunia dan saksi paling penting terkait kecelakaan tersebut.

Baca Juga: Air India Lagi, Pesawat Rute Hong Kong-New Delhi Putar Balik Setelah Satu Jam di Udara

Siapa Vishwash Kumar Ramesh?

Survivor Air India. (Instagram @barkha.dutt)

Vishwash Kumar Ramesh, sering disebut sebagai Vishwash atau Ramesh Vishwaskumar dalam laporan media, adalah warga negara Inggris asal India yang telah tinggal di London selama lebih dari 20 tahun.

Baca Juga: Sebelum Jatuh, Air India Bertahun-Tahun Bangkit Setelah Lepas dari Kendali Pemerintah

Dikutip BBN Times, Vishwash Kumar Ramesh merupakan seorang ayah dari seorang putra dan suami. Ramesh telah membangun kehidupan di Inggris, bersama keluarganya yang tinggal di Leicester, sebuah kota dengan komunitas Asia Selatan cukup banyak.

Dia berada di India untuk kunjungan singkat menemui kerabatnya, termasuk perjalanan ke kota pesisir Diu bersama kakak laki-lakinya, Ajay Kumar Ramesh, 45, sebelum menaiki penerbangan nahas itu kembali ke Bandara Gatwick.

Digambarkan oleh keluarganya sebagai saudara laki-laki dan ayah yang berbakti, kehidupan Ramesh sebelum kecelakaan itu berjalan normal.

Adik laki-lakinya, Nayan Kumar Ramesh, 27, berbicara tentang keterkejutan keluarga tersebut dari rumah mereka di Leicester.

Keluarga tersebut telah merencanakan pertemuan untuk menyambut kembalinya Vishwash dan Ajay, dan Nayan akan menjemput mereka dari Gatwick. Sebaliknya, mereka kini masih menunggu kabar Ajay yang masih hilang dan diperkirakan tewas.

Keajaiban Kursi 11A

Kecelakaan Air India 171. (Instagram @galattaindiaoffl)

Penerbangan Air India, yang membawa 230 penumpang dan 12 awak—termasuk 169 warga negara India, 53 warga Inggris, tujuh warga Portugis, dan satu warga Kanada, lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel di Ahmedabad pada pukul 13.39 waktu setempat.

Kurang dari satu menit kemudian, di ketinggian hanya 625 kaki, pesawat mengeluarkan seruan mayday sebelum menabrak asrama dokter di BJ Medical College di kawasan pemukiman Meghani Nagar. Setelah itu meledak.

Kecelakaan itu menewaskan semua kecuali satu penumpang, Vishwash Kumar Ramesh. Kecelakaan pesawat itu juga menewaskan setidaknya lima mahasiswa kedokteran di luar pesawat dan lebih dari 50 lainnya terluka.

Ramesh, yang duduk di 11A—barisan pintu keluar darurat tepat di belakang kelas bisnis dan di depan sayap kiri pesawat—selamat dari apa yang oleh para ahli penerbangan disebut sebagai peristiwa “satu dalam satu miliar”.

Dia menceritakan momen mengerikan itu kepada Hindustan Times dari ranjang rumah sakitnya: "Tiga puluh detik setelah lepas landas, terdengar suara keras dan kemudian pesawat jatuh. Semuanya terjadi begitu cepat. Saat saya bangun, ada banyak mayat di sekitar saya. Saya takut. Saya berdiri dan lari. Ada potongan-potongan pesawat di sekitar saya."

Polisi dan saksi mata menduga keselamatan Ramesh disebabkan kedekatannya dengan pintu keluar darurat.

Vidhi Chaudhary, seorang perwira polisi senior Ahmedabad, mengatakan kepada wartawan bahwa dia “berhasil melarikan diri dengan melompat keluar dari pintu darurat.”

Analis penerbangan berspekulasi bahwa bagian depan pesawat di dekat 11A mungkin masih utuh cukup lama sehingga dia bisa melarikan diri, meskipun Ramesh sendiri tidak ingat bagaimana dia bisa melarikan diri. Sebuah video viral menunjukkan dia tertatih-tatih menjauh dari lokasi kecelakaan, berlumuran darah tetapi masih bisa berjalan, ketika penduduk setempat membawanya ke ambulans.