Sekolah Staf Presiden Modal Peserta Jadi Calon Pemimpin Masa depan
Nasional

Forumterkininews.id, Jakarta - Sedikitnya ada 60 ribu lebih anak muda Indonesia mendaftar program Sekolah Staf Presiden (SSP) yang dibuka sejak 16-29 Juni 2022. Saat ini prosesnya memasuki seleksi pada tahap wawancara. Dimana seleksi ini berlangsung lima hari dari tanggal 11 - 15 Juli 2022, di gedung Krida Bhakti, Jakarta.
Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko mengawal program ini mulai dari proses seleksi hingga pelaksaannya.
"Sekolah Staf Kepresidenan merupakan sebuah ruang yang disediakan untuk anak muda mendapat pengalaman. Tentang bagaimana menyelesaikan berbagai persoalan di negara," ujar Moeldoko, dilansir dari Siaran Kantor Staf Presiden, Kamis (14/7).
Baca Juga: Pengendalian Inflasi Dorong Capaian Pertumbuhan Ekonomi 5,44 Persen
Melalui SSP talenta muda-mudi akan mempelajari bagaimana tenaga ahli di Kantor Staf Presiden (KSP) melakukan pengelolaan program prioritas nasional (PSN). Juga cara menghadapi hambatan yang terjadi di lapangan. Hal ini tentunya akan menambah wawasan dan modal bagi peserta untuk menjadi pemimpin masa depan.
Menurut Moeldoko, anak muda saat ini memiliki banyak pengetahuan karena canggihnya teknologi. Namun mereka minim pengalaman. Melalui SPP, mereka akan mendapatkan pengalaman kerja strategis, taktis dan praktis di lingkungan Istana Kepresidenan.
Pada kesempatan itu, Panglima TNI 2013-2015 membantah stigma bahwa anak muda tidak peduli dengan urusan negara. Hal itu, dibuktikan dengan besarnya jumlah pendaftar SSP yang mencapai 69.586.
Baca Juga: Tiga Bibit Siklon Tropis Terdeteksi, Ini Dampaknya ke Indonesia
Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko turut mewawancarai peserta secara langsung, di Gedung Krida Bakti, Jakarta. Proses seleksi wawancara dipastikan berjalan baik dan sesuai aturan. Hasilnya, terpilih 100 kandidat yang dinyatakan layak untuk menjalani seleksi wawancara bersama Tenaga Ahli KSP.
"Dari seratus kandidat itu, akan dipilih 35 orang yang akan mengikuti program SSP dari 25 hingga 29 Juli nanti," terang Tenaga Ahli Utama KSP, Agung Rulianto.