Sinyal Perang Kembali Menggema, Israel Ancam Serang Iran
Sinyal perang kembali menggema setelah Kepala Staf Militer Israel, Eyal Zamir mengisyaratkan kemungkinan kembali melancarkan serangan ke Iran.
Kendati belum disebutkan kapan waktunya, namun pernyataan Zamir ini muncul sehari setelah kunjungan Ali Larijani, kepala Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, ke Lebanon.
Baca Juga: Usai Kebakaran Hutan Dahsyat, Israel Kini Diterjang Banjir dan Longsor
Tel Aviv Siap Ulangi Serangannya ke Iran
Ilustrasi dampak kehancuran yang diakibatkan serangan Israel ke Iran. [Instagram]
Menurut laporan Radio Angkatan Darat, Zamir mengatakan dalam pidato di sebuah upacara militer di pangkalan Glilot, Israel tengah, bahwa Tel Aviv siap untuk mengulangi serangannya ke Iran jika diperlukan.
Baca Juga: Italia Kubur Mimpi Israel Tampil di Piala Dunia Usai Menang Telak 3-0
Pada 13 Juni lalu , Israel, yang didukung oleh Amerika Serikat (AS), melancarkan perang selama 12 hari terhadap Iran.
Teheran membalas dengan serangan rudal balistik dan drone sebelum Washington mengumumkan gencatan senjata pada 24 Juni 2025.
Zamir mengatakan militer negaranya telah menargetkan Iran dan "poros" sekutunya, merujuk pada Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman, dan siap untuk menyerang lagi kapan pun dibutuhkan.
Ia menggambarkan konflik baru-baru ini dengan Iran sebagai "perang preemptif" yang bertujuan untuk menghilangkan apa yang ia klaim sebagai "ancaman eksistensial yang meningkat sebelum menjadi bahaya nyata."
Tuding Iran Kembangkan Doktrin Hancurkan Israel
Ilustrasi keretakan hubungan Israel dan Iran usai perang 12 hari yang berlangsung beberapa waktu lalu. [Instagram]
Ia juga menuduh bahwa Iran berada di jalur eskalasi berbahaya di berbagai lini dan telah mengembangkan doktrin yang berpusat pada kehancuran Israel.
"Kami siap membayar harga yang mahal untuk memastikan kelangsungan hidup kami," kata Zamir, seperti dilansir Anadolu, Kamis (14/8) .
Bertepatan dengan kunjungan Larijani ke Beirut pada hari Rabu (13/8/2025), Zamir melakukan tur ke wilayah-wilayah yang diduduki di Lebanon selatan.
Dalam beberapa minggu terakhir, pejabat Israel, termasuk Menteri Pertahanan Israel Katz dan Menteri Luar Negeri Gideon Saar, juga telah mengemukakan prospek serangan lain terhadap Iran.