SpaceX Bikin Satelit Mata-mata untuk Intelejen Amerika Serikat
Teknologi

FTNews - Perusahaan antariksa, SpaceX milik Elon Musk diam-diam tengah membuat satelit mata-mata. Perusahaan ini membuat satelit khusus untuk lembaga pertahanan Amerika Serikat dengan nilai kontrak US$1,8 miliar.
Kesepakatan ini terjadi sejak 2021 lalu, tujuannya guna mengembangkan sistem satelit pengintai. Satelit ini memungkinkan merekam secara tajam bagian-bagian Bumi dengan operasi orbit rendah. Ketika satelit ini selesai, Amerika serikat akan mampu mengidentifikasi target di seluruh dunia.
Badan Pengintaian Nasional milik Amerika Serikat (National Recoinnaisance Office/NRO) mengembangkan satelit mata-mata untuk kegiatan pengintaian dan pengawasan.
Baca Juga: Semakin Parah, Virus West Nile di Israel Kian Meluas
"NRO mengembangkan intelijen andal berbasis luar angkasa yang paling mumpuni dan beragam yang pernah dunia lihat, untuk pengintaian dan pengawasan," sebut NRO.
Bahkan, sumber NRO mengatakan satelit ini dirancang dengan kemampuan untuk memastikan bahwa setiap orang tidak dapat bersembunyi. Kabar ini membuat Rusia gusar. Mereka menuding Amerika Serikat memanfaatkan satelit komersial untuk upaya inteljen dan mengancam akan menggelar tindakan militer.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan satelit mata-mata akan menjadi target aksi militer Rusia, jika perangkat itu mengorbit.
Baca Juga: Fadli Zon Beri Kecaman Atas Eksekusi Aktivis Myanmar
"Kami menyadari upaya Washington untuk menarik sektor swasta untuk melayani ambisi militer di luar angkasa. Sistem itu menjadi target sah untuk tindakan balasan, termasuk aksi militer," tegas Maria.
Luar angkasa. Foto: I-Stock
Senjata Nuklir Ruang Angkasa
Menanggapi rencana Amerika Serikat, Rusia tengah mengembangkan senjata nuklir luar angkasa untuk menghancurkan satelit mata-mata itu. Senjata nuklir ruang angkasa ini akan menciptakan gelombang energi yang sangat besar ketika mencapai target. Efeknya, berpotensi melumpuhkan sebagian besar satelit komersial dan pemerintah.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mengonfirmasi kabar kemampuan anti satelit nuklir Rusia yang baru. Kabarnya, senjata ini dalam pengembangan dan bila berfungsi bisa menyebabkan gangguan ekstrem terhadap kehidupan sehari-hari.
Biden melanjutkan, senjata Rusia ini juga dapat menciptakan gelombang energi elektromagnetik dan banjir partikel bermuatan tinggi yang akan mengganggu satelit mata-mata, bahkan satelit lain yang mengorbit Bumi.