Sultan HB X Soroti Pola Masak Dini Hari dalam Kasus Keracunan MBG
Nasional

Dalam dua bulan terakhir, kasus dugaan keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mencuat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tercatat sudah tiga kali insiden terjadi, melibatkan ratusan pelajar dari berbagai sekolah.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menilai salah satu persoalan utama terletak pada kapasitas katering yang tidak sebanding dengan jumlah pesanan. Ia menyebut, keterbatasan tenaga dapur memaksa proses memasak dimulai terlalu dini.
“Misalnya ya katering. Biasanya kalau pesanan maksimum 50. 50 itu mungkin jam setengah 5 pagi sudah masak. Nanti mungkin dimakan jam 8 atau apalagi jam 10. Tapi dibebani percobaan, biarpun percobaan dibebani jadi 100. Ya kan? Berarti kan 2 kali lipat,” jelas Sultan usai Rapat Paripurna di DPRD DIY, Jumat (19/9/2025).
Baca Juga: Hasan Nasbi Tanggapi Mahasiswi ITB Pembuat Meme Prabowo-Jokowi Ditangkap Polisi, Usulkan Dibina
Berimbas Pada Kualitas Makanan
Sri Sultan Hamengku Buwono X (Instagram @kratonjogja)
Menurut Sultan, kondisi itu berimbas pada kualitas makanan, terutama sayuran yang cepat kehilangan kesegarannya. “Mungkin masaknya jam setengah 2 pagi. Nah kalau sayur jam setengah 2 pagi. Jam 8 atau jam 10 yo mesti layu. Ya kan? Itu diperhitungkan,” tambahnya.