Temuan Mengejutkan: Justru Galon Isi Ulang BPA-nya Lebih Rendah Ketimbang Galon Baru

Kesehatan

Selasa, 23 September 2025 | 23:19 WIB
Temuan Mengejutkan: Justru Galon Isi Ulang BPA-nya Lebih Rendah Ketimbang Galon Baru
Ilustrasi galon air minum berbahan polikarbonat (PC) /Foto: istimewa

Meski sudah berkali-kali dijelaskan soal kandungan BPA pada galon isi ulang air mineral masih dalam kadar aman, namun tetap saja polemik masih terus berlanjut. Satu pihak mengatakan galon isi ulang tidak aman lantaran kandungan BPA-nya. Namun di pihak lain menyebut kandungan BPA galon isi ulang aman bagi Kesehatan.

rb-1

Untuk membuat clear masalah ini, diungkap temuan terbaru dari Kepala Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran ITB, Ir. Akhmad Zainal Abidin, M.Sc., Ph.D.

Ia menyebut, kadar Bisphenol A (BPA) pada galon yang telah lama dipakai justru lebih rendah, dan sama sekali tidak membahayakan manusia.

rb-3

Penelitian itu menjadi fondasi kuat bagi objektivitas dalam menilai keamanan kemasan plastik dan menjadi rujukan penting bagi regulasi kemasan pangan yang berbasis data.

Temuan Mengejutkan: Justru BPA Paling Banyak pada Galon Baru bukan Galon Lama

Zainal Abidin menjelaskan bahwa logika yang selama ini beredar di masyarakat adalah keliru. “Jadi sesungguhnya BPA paling banyak itu kapan? Ya saat galon itu baru, itu masih tersisa kimia pembentuknya,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (23/9/2025).

Sebaliknya, galon guna ulang yang telah melalui banyak siklus pemakaian justru lebih aman karena sisa-sisa kimia pembentuk plastiknya telah banyak berkurang.

Ia menegaskan bahwa informasi yang menyatakan galon lama lebih berbahaya adalah informasi yang menyesatkan dan tidak memiliki dasar ilmiah. Pernyataan ini sekaligus meluruskan kekeliruan publik mengenai hubungan antara usia galon dengan tingkat paparan BPA.

Ambang Batas BPA 0,06 Mikrogram per-Kg

Kekhawatiran akan akumulasi BPA dalam tubuh juga dibantah oleh ahli medis. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Muhammad Alamsyah Aziz, memaparkan bahwa ambang batas aman migrasi BPA yang ditetapkan pemerintah adalah 0,06 mikrogram per kilogram.

Hasil penelitian Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menunjukkan bahwa kandungan BPA yang ditemukan dalam kemasan pangan masih sangat jauh di bawah ambang batas tersebut.

“Dibutuhkan jumlah yang sangat besar untuk bisa menyebabkan gangguan kesehatan,” tegas Alamsyah, yang juga menekankan bahwa tubuh manusia memiliki mekanisme untuk mengeluarkan BPA melalui metabolisme, seperti urin dan feses, sehingga tidak terjadi akumulasi.

Kemasan PC tak Dilarang Selama Kadar Migrasi BPA di Bawah TDI

Pendapat senada disampaikan oleh pakar teknologi plastik, Dr. Wiyu Wahono, yang mengonfirmasi bahwa standar keamanan serupa diterapkan di Eropa. Kemasan PC tidak dilarang selama kadar migrasi BPA-nya masih di bawah Tolerable Daily Intake (TDI) atau ambang batas konsumsi harian yang dapat ditoleransi.

Untuk orang dewasa, dampak BPA baru akan terasa jika mengonsumsi air dalam jumlah yang tidak masuk akal, yakni sekitar 48 liter atau setara dua galon per hari secara konsisten.

Temuan itu makin mengukuhkan bahwa paparan BPA dari galon guna ulang berada pada level yang sangat minim dan tidak signifikan bagi kesehatan.

Aspadin Jamin Pengawasan Ketat

Di lapangan, Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) menjamin adanya pengawasan ketat terhadap siklus hidup galon guna ulang. Setiap galon yang kembali ke pabrik akan melalui proses pemeriksaan visual, kebersihan, dan kelayakan.

Galon dengan kondisi fisik yang sudah tidak memenuhi standar, seperti bocor atau terkontaminasi zat kimia, akan langsung dipisahkan untuk dimusnahkan, dengan masa pakai maksimum yang telah ditetapkan yaitu lima tahun. Prosedur standar itu memastikan bahwa produk yang sampai ke tangan konsumen benar-benar dalam kondisi prima dan aman.

Dengan demikian, sinergi antara temuan ilmiah dari akademisi, penegasan dari praktisi kesehatan, dan praktik industri yang bertanggung jawab menciptakan sistem jaminan keamanan kemasan pangan yang komprehensif bagi masyarakat Indonesia.***

Tag Polemik BPA Galon Isi Ulang

Terkini