FTNews – Nasib nahas harus menimpa Desa Wisata Belitar Seberang (Belirang), Rejang Lebong, Bengkulu, Sabtu (2/3) lalu. Hujan badai terparah dalam selama tujuh tahun terakhir di wilayah itu menyebabkan longsor.
Akibat dari longsor ini, pariwisata yang berada di Belitar Seberang lumpuh total akibat tertimbun tumpukan tanah.Â
Longsor ini menyebabkan tertutupnya akses dari Desa Belirang menuju ke Air Terjun Tri Sakti. Selain itu, banyak fasilitas yang mereka miliki rusak, bahkan hilang terbawa longsoran tanah.
“Akses menuju ke desa putus total (akibat longsor), tapi udah bisa dibuka kembali,†ujar Hendri Hendika, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Belitar Seberang.
“Kalo akses ke air terjunnya itu masih terputus total. Butuh alat-alat berat untuk membuka jalannya kembali,†lanjutnya.
Untungnya, tidak ada korban dalam kejadian longsor ini. Hendri mengatakan hampir ada seorang korban dalam bencana ini.
“Waktu itu, kan ada warga yang dari sana (air terjun) mau kembali ke desa sekitar pukul setengah 7. Sekitar jam segitu, longsor terjadi. Untungnya dia enggak kenapa-napa,†ungkap Hendri.
Kemudian, Hendri bersama timnya melakukan pengecekan area wisata untuk melihat dampak dari longsor tersebut pada Senin (4/3). Ia baru bisa melaksanakan pemeriksaan ini setelah beberapa hari hujan yang terus mengguyur Desa Belirang.
“Semua progres hilang. Tangga yang baru kita bikin 2-3 bulan yang lalu, hanyut terbawa longsor,†jelasnya.
Saat ini, mereka sedang fokus untuk membuka akses menuju air terjun dulu. Lalu, mereka akan fokus ke revitalisasi air terjun.
Pariwisata di Desa Wisata Belirang sedang berkembang sangat pesat sejak tahun 2023 lalu. Akibat bencana alam ini, mereka terpaksa harus menutup pariwisata hingga batas waktu yang belum mereka tentukan.
