Nasional

Terungkap! Sebelum Diculik, Kepala BRI Cempaka Putih Sempat Diminta Pindahkan Dana Fantastis

21 Oktober 2025 | 13:31 WIB
Terungkap! Sebelum Diculik, Kepala BRI Cempaka Putih Sempat Diminta Pindahkan Dana Fantastis
Muhammad Ilham Pradipta, Kacab BRI Cempaka Putih, Jakarta Timur, yang korban pembunuhan. (Instagram @hampradipta)

Keluarga Mohammad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Pembantu (KCP) Bank BRI Cempaka Putih, mendatangi Polda Metro Jaya pada Selasa (21/10/2025).

rb-1

Kehadiran mereka didampingi kuasa hukum, Boyamin, yang membawa sejumlah barang bukti terkait kasus dugaan penculikan dan pembunuhan Ilham.

Baca Juga: Kisah Pilu Kacab BRI Cempaka Putih Muhammad Ilham Pradipta, Yatim Piatu Ditinggal Orangtuanya karena Covid-19

rb-3

Boyamin mengungkapkan, sebelum peristiwa tragis itu terjadi, korban sempat bertemu dengan tiga orang di sebuah minimarket. Dalam pertemuan tersebut, ketiga orang itu disebut berusaha membujuk korban untuk memindahkan dana dari rekening pasif berisi ratusan miliar rupiah ke sejumlah rekening penampungan yang sudah mereka siapkan.

“Ternyata almarhum itu tiga hari sebelum peristiwa ditemui tiga orang, salah satunya bernama Deni, ada R, dan ada W,” ujar Boyamin saat ditemui di Polda Metro Jaya.

Upaya Gagal, Korban Akhirnya Diculik dan Dibunuh

Kuasa Hukum Dan Keluarga Ilham Pradipta (FTNews/Selvianus Kopong Basar)Kuasa Hukum Dan Keluarga Ilham Pradipta (FTNews/Selvianus Kopong Basar)

Baca Juga: Tabel Angsuran KUR BRI September 2025: Pinjaman Rp100–500 Juta, Cicilan Mulai Rp1,8 Juta

Boyamin menjelaskan, upaya bujukan ketiga orang tersebut tidak berhasil. Karena gagal, mereka kemudian melapor kepada DH, sosok yang disebut sebagai otak penculikan sekaligus pembunuhan terhadap Ilham Pradipta.

“Itu di salah satu minimarket yang bukan tempat kejadian, di minimarket lain. Mereka membujuk tapi gagal. Nampaknya tim tiga orang ini menyampaikan kepada DH bahwa bujukannya tidak berhasil,” jelas Boyamin.

Tak berhenti di situ, ketiganya juga melapor kepada C alias Ken, yang diduga sebagai salah satu dalang utama dalam kasus ini.

“Kemudian dilaporkan ke C di Kalibata. Karena gagal membujuk, korban akhirnya diteror dan diancam agar mau menuruti permintaan mereka. Tapi karena almarhum tetap menolak, akhirnya dihilangkan,” tambahnya.

Menurut Boyamin, rangkaian kejadian ini menunjukkan bahwa aksi penculikan dan pembunuhan terhadap Ilham Pradipta sudah direncanakan sejak awal.

“Kalau dilihat dari kronologinya, pembunuhan ini jelas direncanakan. Secara logika pun sulit diterima kalau dikatakan bukan pembunuhan berencana,” tegasnya.

Kasus Masih Bergulir, 15 Tersangka Sudah Ditangkap

Kuasa Hukum Dan Keluarga Ilham Pradipta [FTNews/Selvianus Kopong Basar]Kuasa Hukum Dan Keluarga Ilham Pradipta [FTNews/Selvianus Kopong Basar]

Diketahui, berkas perkara penculikan dan pembunuhan Mohammad Ilham Pradipta telah dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Namun, berkas tersebut belum dinyatakan lengkap (P21) dan dikembalikan ke penyidik untuk dilengkapi.

Kasus ini bermula dari peristiwa penculikan di area parkir pusat perbelanjaan di Ciracas, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8/2025). Keesokan harinya, jasad Ilham ditemukan di area persawahan Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025) pagi.

Hasil autopsi menunjukkan korban meninggal akibat kekerasan benda tumpul dan diduga mengalami kekurangan oksigen sebelum tewas.

Dalam pengungkapan kasus ini, polisi telah menangkap 15 orang tersangka, termasuk Dwi Hartono, pengusaha bimbel online asal Jambi yang dikenal sebagai crazy rich Jambi.

Para pelaku dijerat dengan Pasal 328 KUHP dan/atau Pasal 333 Ayat 3 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

Tag BRI Mohammad Ilham Pradipta