Terus Kejar Aset Dedy Mandarsyah, KPK Minta Satu Hal Ini Pada Masyarakat

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengejar harta kekayaan atau aset milik kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat, Dedy Mandarsyah.

KPK menilai masih ada sejumlah aset Dedy yang belum dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Namun untuk mengungkap hal itu, KPK meminta bantuan masyarakat untuk melaporkan aset Dedy lainnya.

Baca Juga: KPK Cegah Dito Mahendra Bepergian ke Luar Negeri

"Kami mengajak masyarakat yang mengetahui adanya informasi terkait dapat menyampaikan kepada KPK sebagai pengayaan informasi dan bentuk pelibatan nyata masyarakat dalam pemberantasan korupsi," ujar Tim Juru Bicara KPK Budi Prasetyo melalui keterangan tertulis, dikutip Rabu (18/12/2024).

Adapun dugaan kejanggalan LHKPN yang dilaporkan Dedy mencuat seiring kasus penganiayaan yang menyeret istri dan anaknya, kepada mahasiswa kedokteran koas di Palembang, Sumatera Selatan, beberapa waktu lalu.

Kejanggalan itulah yang pada akhirnya membuat KPK turun tangan dalam kasus ini.

Baca Juga: KPK Telusuri Aset Eks Pejabat Pajak Angin Prayitno Tersangka Pencucian Uang

Menurut Budi, saat ini tim LHKPN KPK masih menganalisis LHKPN Dedy, sebagai bagian dari pemeriksaan untuk pencegahan korupsi.

Proses pemeriksaan itu, lanjut Budi, di antaranya adalah analisis terkait kebenaran atas harta atau aset yang dilaporkan, serta aset atau harta lain yang diduga belum dilaporkan yang membutuhkan data pendukung dari pihak eksternal.

"Kami sekaligus mengapresiasi masyarakat yang telah mendorong isu ini menjadi isu publik. KPK berkomitmen untuk bisa menjawab permasalahan dan harapan publik khususnya dalam konteks pemberantasan korupsi," ucap dia.

Dedy Mandarsyah (Instagram)

Selain terseret kasus penganiayaan dokter koas di Palembang Sumatera Selatan, nama Dedy ternyata sempat muncul dalam lasus korupsi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, November tahun 2023 lalu.

Hal itu pula yang menguatkan KPK untuk terus menelusuri harta kekayaannya, di tengah polemik kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oleh anak dan istrinya.