Uya Kuya Pilih Ikhlas Setelah Rumah Dijarah Fokus Hanya Ingin Kucing Dikembalikan
Presenter sekaligus politisi Uya Kuya memilih bersikap ikhlas setelah rumahnya di Pondok Bambu, Jakarta Timur, dijarah massa pada Sabtu (30/8/2025) malam. Namun, yang menjadi perhatian utamanya kini adalah kucing-kucing kesayangannya.
"Kita ikhlas kok, yang penting tolong kucing-kucing kita dikembalikan itu aja," kata Uya Kuya dalam kanal YouTube Intens Investigasi, dikutip pada Rabu (3/9/2025) malam.
Baca Juga: Selama Dinonaktifkan, Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Tak Terima Hak Keuangan DPR
"Insha Allah ikhlas. Yang penting kucing-kucing saya kembali itu aja. Yang saya pikirkan kucing-kucing saya," sambungnya.
Enggan Banyak Berbicara
Jusuf Hamka (Youtube)
Pemilik nama asli Surya Utama enggan berbicara banyak terkait penjarahan rumahnya. Ia khawatir kata-katanya dipotong-potong dan disalahartikan untuk memicu massa.
Baca Juga: Tangis Eko Patrio Pecah Usai Dinyatakan Langgar Etik DPR, Dinonaktifkan 4 Bulan
"Intinya saya nggak bakal banyak ngomong dulu, biar kondusif dulu. Karena kalau saya ngomong apapun salah, nanti takutnya digoreng-goreng, dipotong-potong lagi," ujar Uya Kuya.
"Karena saya kemarin nggak ngomong apa-apa aja dibikin video-video pakai video lama saya, terus dikasih caption-caption seolah-olah saya ngomong. Jadi sekarang lebih baik saya nggak komen apa-apa dulu aja gitu aja," lanjutnya.
Terkait barang-barang yang belum dikembalikan, Uya Kuya memilih menyerahkan semuanya kepada pihak berwajib.
"Ada di-update kok di Instagram story saya. Ada yang udah ketemu, ada yang udah di saya, ada yang ditemukan terus di shelter, terus ada yang udah di polisi juga menemukan segala macem, itu aja," katanya.
Penangkapan Pelaku Penjarahan
Jusuf Hamka (Youtube)
Hingga kini, Polres Metro Jakarta Timur telah menangkap belasan orang yang diduga terlibat dalam penjarahan rumah Uya Kuya. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan, menerangkan para terduga pelaku terbagi ke dalam dua pokok perkara, yakni penyerangan terhadap petugas dan penjarahan.
"Sudah belasan orang yang diamankan. Ada dua pokok perkara yang terjadi malam itu, penyerangan terhadap petugas dan penjarahan," kata Dicky saat dihubungi media pada Selasa (2/9/2025).
Dicky menambahkan penyidik masih mengembangkan kasus untuk menelusuri keterlibatan pelaku lain, dan motif utama pelaku murni untuk keuntungan pribadi.