Viral Kisah Wanita Paruh Baya asal Indonesia, 19 Tahun Tinggal Sendirian di Hutan Malaysia
Daerah

Media sosial kembali viral dengan berita mengejutkan di mana seorang wanita paruh baya yang diketahui sebagai warga Indonesia ditemukan tinggal sendirian di hutan Malaysia selama lebih kurang 19 tahun.
Hal itu terungkap dari beredarnya sebuah video unggahan di akun TikTok @bansos.pmi.omtris dan juga foto di Instagram @batanginfo.id.
Wanita paruh baya itu mengaku bernama Sakina Angreini asal Desa Candirejo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang.
Baca Juga: Heboh Alat Kontrasepsi untuk Pelajar, Suara Publik Terpecah
Saat diwawancarai, beliau mengaku orang desa Candirejo Kecamatan Bawang Kabupaten Batang RT 05 RW 06.
Menurut berbagai sumber, beliau kerja ke Malaysia sejak 2006 dan sampai sekarang belum ada kabar.
"Bagi keluarga atau tetangga yang mengenali bisa menghubungi akun tiktoknya @ bansos.pmi.omtris," tulis keterangan di unggahan akun @batanginfo.id.
Baca Juga: Sosok Herman Khaeron, Anggota DPR Viral Terima Amplop Saat Rapat Bareng Pertamina, Begini Klarifikasinya
Setelah ditelusuri, ternyata wanita tersebut bernama Ribut Uripah (56). Dia merupakan warga Desa Candirejo, Kecamatan Bawang.
Pihak keluarga menyebut wanita itu telah hilang selama belasan tahun. Mereka senang bercampur sedih mengetahui video Ribut tersebut.
Kakak tertua Ribut Tamat (75) dan istrinya, Misni (60) mengaku senang adiknya yang hilang selama belasan tahun akhirnya ditemukan dalam kondisi sehat.
Namun dirinya juga sedih mengetahui adik bungsunya itu hidup sendirian di hutan.
"Senang jelas senang melihat itu. Sedih juga, kenapa hidup di hutan sendirian. Bahkan, karena mendengar kabar hidup sendiri di hutan itu, saya dan suami saya, tidak bisa tidur nyenyak," kata Misni.
Misni menceritakan Ribut berangkat menjadi TKW di Malaysia sejak tahun 2006. Saat itu Ribut pamit hendak bekerja sebagai asisten rumah tangga.
"Berangkat menjadi pembantu rumah tangga ke Malaysia tahun 2006. Adik saya sudah punya anak satu, saat itu berumur 4 tahun, masih ada suaminya," katanya.
Awalnya Ribut disebut kerap mengirim kabar bahkan menitipkan uang untuk anaknya sekolah. Namun hal itu hanya terjadi sampai setahun pertamanya berada di Malaysia.
Usai tahun pertama di Malaysia, Ribut tak lagi mengirim kabar. Pihak keluarga pun disebut sudah berupaya mencari Ribut ke penyalur hingga ke orang pintar.
"Kami bingung, mau usaha apalagi. Makanya kita berdoa terbaik. Tiap Kamis-Jumat kita kirim berdoa. Kami kira sudah tidak ada," tambah Misni.
Misni menyebut Ribut sudah hilang sekitar 19 tahun. Bahkan, anaknya yang dulu ditinggal saat usia 4 tahun kini sudah berkuliah.
"Sudah lama ya, 19 tahun atau 20 tahun. Wong anaknya saat ini sudah kuliah di Semarang," katanya.
Ribut saat ini dievakuasi ke tempat penampungan di KBRI dan rencananya akan dipulangkah ke Indonesia.