Waspada! Ini Ciri-ciri Operator M-Banking Gadungan, Jangan Sampai Rekening Terkuras

Teknologi

Senin, 03 Februari 2025 | 09:05 WIB
Waspada! Ini Ciri-ciri Operator M-Banking Gadungan, Jangan Sampai Rekening Terkuras
Ilustrasi operator M-Banking gadungan (Meta AI)

Pelaku kejahatan seperti penipuan, bisa beraksi kapanpun, dimanapun dan dengan cara apapun, demi mengelabui korbannya.

rb-1

Salah satu modus penipuan adalah dengan menyamar menjadi operator M-Banking gadungan dan coba memperdaya masyarakat.

Tujuannya satu, yakni memancing korbannya agar memberikan akses atau informasi yang bisa digunakan membajak HP atau aplikasi mobile banking.

Baca Juga: Tiba di Bareskrim, Indra Kenz Pilih Bungkam

rb-3

Jika berhaasil, maka rekening bank milik korban bisa dikuras habis karena pelaku telah mendapatkan akses ke aplikasi mobile banking.

Ilustrasi operator atau petugas M Banking (Pexels)

Lantas bagaimana membedakan operator M-Banking sungguhan dengan yang gadungan? Berikut ulasannya.

1. Mengaku dari pemerintah atau perusahaan ternama

Baca Juga: Mengenal Deepfake, Teknologi AI Dipakai Modus Penipuan Catut Prabowo-Gibran

Pelaku penipuan akan mengaku dari pemerintah atau perusahaan besar untuk meyakinkan korbannya.

Maka dari itu, berhati-hatilah jika ada orang yang menelepon dan mengaku dari lembaga seperti FBI, atau perusahaan besar seperti Amazon, Apple, Microsoft, atau Netflix.

2. Menawarkan hadiah

Jika Anda mendapatkan telepon dari seseorang dan mengatakan Anda telah memenangkan sebuah hadiah, jangan lekas percaya.

Pikirkan kembali, apakah akhir-akhir ini Anda mengikuti sebuah sayembara atau perlombaan atau tidak.

Jika tidak, maka kemungkinan besar penelepon itu adalah seorang penipu.

3. Tak tahu nama Anda

Penelepon yang berniat ingin menipu, biasanya tidak tahu nama korbannya, makai a membuka percakapan dengan sapaan yang umum.

Sementara petugas resmi sudah memiliki informasi yang lengkap mengenai diri Anda, seperti nama dan alamat.

4. Meminta informasi pribadi

Hal ini senada dengan poin nomor 4, dimana pelaku yang mengaku dari bank atau institusi tertentu meminta data yang sifatnya pribadi, seperti nomor KTP.

Hati-hati penipuan dengan modus mengaku sebagai petugas pemerintah atau perusahaan ternama (Pexels)

Karena itulah, jangan pernah memberikan informasi apapun mengenai data pribadi yang sifatnya sensitif.

Petugas resmi yang menghubungi seharusnya sudah memiliki informasi mengenai orang yang dihubunginya.

5. Ada jeda saat menjawab telepon

Para penipu menggunakan teknologi panggilan otomatis yang baru menghubungkan korban dengan mereka saat Anda menjawab.

Ini artinya, para penipu menggunakan mesin untuk melakukan panggilan. Karena itulah, ketika korban menjawab telepon, seakan ada jeda.

Tag penipuan Kejahatan Rekening Bank

Terkini