Teknologi

Xiaomi Akan Tutup Ribuan Xiaomi Home yang Merugi Mulai 2026

11 Desember 2025 | 01:12 WIB
Xiaomi Akan Tutup Ribuan Xiaomi Home yang Merugi Mulai 2026
Xiaomi akan tutup ribuan toko Xiaomi Home untuk efisiensi. [Instagram @xiaomimyanmar]

Xiaomi mengumumkan perubahan besar dalam strategi ritelnya. Perusahaan teknologi asal Tiongkok ini akan meninggalkan pola ekspansi agresif dan beralih fokus pada efisiensi, kualitas, dan profitabilitas.

rb-1

Salah satu langkah paling drastis adalah rencana penutupan lebih dari 1.000 toko Xiaomi Home yang dinilai merugi pada tahun 2026.

Baca Juga: Dampak Pandemi, Xiaomi Pecat 900 Karyawan

rb-3

Toko Lama Akan Dievaluasi

Xiaomi akan tutup Xiaomi Home untuk efisiensi [Instagram @xiaomimyanmar]Xiaomi akan tutup Xiaomi Home untuk efisiensi [Instagram @xiaomimyanmar]

Keputusan ini dikonfirmasi oleh Wang Xiaoyan, Wakil Presiden Senior Xiaomi Group sekaligus Presiden Xiaomi China, melalui pemberitahuan resmi kepada para mitra dealer.

Baca Juga: Keren, Xiaomi Bikin Robot yang Bisa Baca Emosi Manusia

Xiaomi menyatakan bahwa seluruh toko yang dibuka sebelum 1 Januari 2025 akan menjalani evaluasi ketat.

Gerai yang dianggap memiliki efisiensi rendah dan mengalami kerugian akan ditutup. Xiaomi juga menyiapkan dana 27,26 juta yuan (sekitar Rp 60,6 miliar) sebagai biaya penyesuaian satu kali untuk mendukung proses tersebut.

Dealer Bisa Kurangi Kerugian Puluhan Miliar

Perusahaan memperkirakan langkah ini dapat mengurangi kerugian mitra hingga 72,46 juta yuan (sekitar Rp 161 miliar) per tahun.

Xiaomi menegaskan bahwa keputusan ini mempertimbangkan dampak jangka pendek sekaligus keberlanjutan bisnis jangka panjang.

Dealer yang Bertahan Tanggung Risiko Sendiri

Bagi dealer yang memilih mempertahankan toko yang sudah ditandai untuk ditutup, Xiaomi memberi peringatan: mulai 1 Januari 2026, mereka tidak lagi menyediakan manajer toko yang ditugaskan perusahaan.

Semua biaya dan risiko operasional akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab mitra.

Pemangkasan Biaya di Divisi EV

Selain gerai smartphone, Xiaomi juga akan memangkas biaya pada divisi ritel kendaraan listrik (EV). Struktur pegawai toko EV yang awalnya menggunakan model 1+2+11 akan dipangkas menjadi 1+1+5.

Langkah ini diyakini dapat meningkatkan efisiensi dan menurunkan beban biaya.

Fokus Pada Produk Margin Tinggi

Keputusan ini menunjukkan adanya alokasi ulang sumber daya. Xiaomi kini memprioritaskan segmen kendaraan listrik dan produk dengan margin tinggi, strategi yang dianggap lebih relevan dan menguntungkan untuk jangka panjang.

Dengan strategi baru ini, Xiaomi berupaya membentuk jaringan ritel yang lebih ramping, efisien, dan mampu mendukung pertumbuhan perusahaan di masa depan.

Sumber: Gizmo China

Tag xiaomi