AI Kian Canggih tapi Riset Global Ungkap Kekhawatiran Masyarakat Tinggi, Indonesia?

Artificial Intelligence mengalami kemajuan yang luar biasa dan sungguh memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari, namun masyarakat tidak menyambutnya dengan bahagia. Alih-alih antusias, kebanyakan orang malah khawatir dengan semakin luasnya AI dalam kehidupan sehari-hari. Hanya sebagian kecil yang mendukung AI sepenuhnya.
Dilansir PCMag, AS dan Italia memiliki warga negara yang paling khawatir, dengan 50% merasa lebih khawatir daripada antusias, menurut survei Pew Research yang dilakukan pada musim semi 2025. Sebagian besar warga Amerika (38%) sama-sama khawatir dan antusias, sementara hanya 10% yang merasa sangat antusias.
Satu-satunya negara yang warganya lebih sedikit yang lebih antusias daripada AS adalah Kanada, yaitu sebesar 9%. Negara yang paling antusias adalah Israel (29%), diikuti oleh Korea Selatan dan Swedia (22%), dan Nigeria (20%).
Baca Juga: Hati-hati! Virus Brokewell Bisa Kuras Rekening
Walker S2 /Foto: tangkap layar
Itu merupakan angka yang cukup kecil bagi kelompok yang antusias. Jelas, mayoritas di semua negara merasakan kekhawatiran yang signifikan.
Studi tersebut tidak mencantumkan kekhawatiran tersebut, tetapi kekhawatiran tersebut mungkin mencakup misinformasi, bias, privasi data, deepfake dan konten menyesatkan, perlindungan hak cipta, keamanan siber, kerusakan lingkungan, dan banyak lagi.
Baca Juga: Bocah Temukan Bebek Karet di Pantai, Bukti Kejahatan Lingkungan
Responden survei juga menyatakan kurangnya kepercayaan pada kemampuan AS dan Tiongkok untuk mengatur AI secara efektif. Masyarakat India memiliki kepercayaan tertinggi terhadap kemampuan negara mereka dalam mengatur AI (89%), diikuti oleh masyarakat Indonesia (74%), dan masyarakat Israel (72%). Di sisi lain, masyarakat Yunani memiliki kepercayaan terendah (22%).
Sumber: PCMag